Jakarta–Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$375,6 juta pada Mei 2016, dengan nilai ekspor US$11,51 miliar dan impor sebesar US$11,14 miliar.
Kepala BPS Suryamin menyatakan, secara akumulasi (Januari-Mei) juga tercatat surplus US$2,7 miliar. Namun, jika dilihat secara month-to-month (mtm) surplus neraca perdagangan lebih rendah dibanding Mei 2015 yakni sebesar US$1,14 miliar.
“Tapi surplus ini dibandingkan dengan Mei pada periode 2012-2014, realisasi surplus sekarang lebih tinggi,” ujar Suryamin di Jakarta, Rabu, 15 Juni 2016.
Dia merincikan, nilai ekspor Indonesia Mei 2016 mencapai US$11,51 miliar atau meningkat 0,31% jika dibandingkan dengan ekspor April 2016. Sementara dibanding Mei 2015 menurun 9,75%. Ekspor nonmigas Mei 2016 mencapai US$10,55 miliar, turun 0,29% dibanding April 2016, demikian juga dibanding ekspor Mei 2015 turun 7,12%.
“Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2016 mencapai US$56,59 miliar atau menurun 12,82% dibanding periode yang sama tahun 2015, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$51,28 miliar atau menurun 9,01%,” tukasnya.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Mei 2016 terhadap April 2016 terjadi pada benda-benda dari besi dan baja sebesar US$74,2 juta (62,59 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$87,0 juta (17,56 persen).
Sedangkan untuk nilai impor Indonesia per Mei 2016 mencapai US$11,14 miliar atau naik 2,98% apabila dibandingkan April 2016. Sebaliknya turun 4,12% jika dibandingkan Mei 2015. Impor nonmigas Mei 2016 mencapai US$9,47 miliar atau naik 0,16% jika dibandingkan April 2016, namun apabila dibandingkan Mei 2015 turun 0,70%.
“Impor migas Mei 2016 mencapai US$1,67 miliar atau naik 22,50% jika dibandingkan April 2016, namun apabila dibandingkan Mei 2015 turun 19,80%,” ucap Suryamin.
Sementara secara kumulatif nilai impor Januari-Mei 2016 mencapai US$53,89 miliar atau turun 11,61% dibanding periode yang sama tahun 2015. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas US$6,93 miliar (turun 34,15%) dan nonmigas US$46,97 miliar (turun 6,91%).
Menurutnya, peningkatan impor nonmigas terbesar Mei 2016 adalah golongan gula dan kembang gula US$86 juta (92,08%), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan mekanik US$129,0 miliar (7,45%). (*)
Editor: Paulus Ypga
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More
Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,30… Read More