Megawati Institute: Perhitungan Data Kemiskinan BPS Tak Maksimal

Jakarta – Persoalan kemiskinan masih jadi pekerjaan rumah besar bagi Indonesia. Meski data angka kemiskinan yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) menurun tiap tahunnya, namun konsep perhitungan yang diterapkan BPS dinilai masih kurang maksimal.

Menurut Megawati Institute, BPS masih menggunakan basic needs approach sebagai indikatornya. Di mana, perhitungan menggunakan basic needs kurang sempurna untuk menentukan garis kemiskinan, karena indikator ini hanya menilai dari kebutuhan dasar makanan dan non makanan.

“Pertanyaan itu muncul karena metode penghitungan garis kemiskinan yang ada saat ini belum memasukkan indikator penghidupan yang layak seperti yang dimuat dalam UUD 1945,” ujar Arif Budimanta Direktur Eksekutif Megawati Institute di Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2019.

Pihaknya menyebut, perlu ada perubahan konsep pada perhitungan tingkat kemiskinan, dari basic needs menjadi basic rights. Dengan begitu masyarakat Indonesia tidak hanya sekedar mampu bertahan hidup, tapi menjadi rakyat yang dapat hidup makmur.

Dengan menggunakan basic rights, tambah Arif, maka didapati enam indikator yang digunakan untuk menghitung kemiskinan yakni kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pangan, air minum, dan perumahan.

Megawati Institute sendiri menggandeng tim riset SIGMA PHI, mengeluarkan data angka kemiskinan Indonesia berdasarkan enam indikator basic rights. Di mana, hasilnya didapati 51,8 persen penduduk Indonesia masih masuk dalam kategori hidup tak layak.

“Kami mengharapkan, dengan adanya riset ini dapat menyempurnakan program-program bantuan sosial yang dilakukan pemerintah agar tepat sasaran dan tepat guna,” tutupnya. (*) Bagus Kasanjanu

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BCA Syariah Bersama BAZNAS RI Gelar Pelatihan Manajemen Keuangan Bagi Mustahik Micropreneur

Direktur Pemberdayaan dan Layanan UPZ CSR BAZNAS RI Eka Budhi Sulistyo (kanan) dan Seketaris Perusahaan… Read More

57 mins ago

Kembali Terpilih sebagai Ketua ASBISINDO, Hery Gunardi Optimis Masa Depan Perbankan Syariah Nasional

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi tengah membrikan sambutan saat Musyawarah… Read More

1 hour ago

BCA Luncurkan Program Runvestasi

Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T. Budiman memberikan sambutan saat peluncuran program… Read More

1 hour ago

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

9 hours ago

Berkat Hilirisasi Nikel, Ekonomi Desa Sekitar Pulau Obin Tumbuh 2 Kali Lipat

Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More

9 hours ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

9 hours ago