Ilustrasi: Pergerakan saham BRIS. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – PT Mega Perintis Tbk berniat mencatatkan saham perdana lewat mekanisme penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO).
Perusahaan ritel pakaian pria terintegrasi ini dalam aksi korporasinya menawarkan saham dikisaran harga Rp250-Rp300 per saham.
“Dana yang didapat melalui IPO ini nantinya akan digunakan untuk pengembangan dengan menambah toko dan modal usaha,” ujar Direktur Utama Mega Perintis, FX Afat Adinata Nursalim di Jakarta, Senin, 19 November 2018.
Untuk IPO ini perusahaan sendiri akan melepas sebanyak 230 juta saham atau 27,17 persen dari modal disetor perusahaan dalam IPO. Dengan demikian, perseroan bakal meraih dana IPO sekitar Rp57,5 miliar-Rp69 miliar.
FX Afat Adinata Nursalim menyampaikan, sekitar 43 persen dana IPO akan digunakan untuk penambahan modal kerja, sebesar 31 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha melalui penambahan jumlah outlet baru, dan sisanya 26 persen untuk melunasi fasilitas Short Term Loan (STL) seasonal salah satu perbankan.
Perseroan menargetkan, pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Desember 2018. Sementara masa penawaran awal IPO dilakukan pada 4-6 Desember 2018. Mega Perintis menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi IPO ini.
Sekedar informasi, perusahaan sendiri saat ini bergerak dalam bisnis perdagangan ritel, garmen, dan trading. Selain itu perusahaan ini juga memiliki toko ritel Manzone, dan merek pakaian MOC. (*)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More