Ekonomi dan Bisnis

Media Asing Soroti Perusahaan Tambang Nikel di Indonesia, Ada Apa?

Jakarta – Media asing asal Inggris, Reuters menyoroti beberapa perusahaan tambang nikel yang membuat hutan-hutan mengalami deforestasi atau penggundulan hutan. Dikutip pada Jumat, 19 Januari 2024, penggundulan hutan dalam skala besar ini terjadi di Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Reuters soroti Indonesia sebagai salah satu negara dengan pasokan nikel terbesar di dunia. Ini membuat banyak investor tertarik untuk menambang nikel untuk kebutuhan manufaktur, khususnya pembuatan baterai mobil listrik.

Indonesia sendiri disebutkan menetapkan target produksi sekitar 600.000 kendaraan listrik (EV) pada tahun 2030. Jumlah ini lebih dari 100 kali lipat jumlah kendaraan listrik yang terjual di Indonesia pada paruh pertama tahun 2023.

Baca juga: Ekspor Nikel Anjlok 4,09 Persen di Desember 2023, BPS Ungkap Biang Keroknya

Adapun perusahaan tambang yang dimaksud telah melakukan deforestasi besar, yakni Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP). Mereka dibiayai oleh investor asing yang bergerak di bidang pertambangan, yakni Tsingshan Holding Group dari Tiongkok dan Eramet dari Prancis.

Berdasarkan laporan dari Climate Rights International (CRI), Reuters menyebutkan kalau IWIP telah menebang lebih dari 5.300 hektar hutan tropis di dalam konsesi taman nasional tersebut sejak tahun 2018.

Data ini diperoleh dari analisis geospasial citra satelit yang dilakukan oleh kelompok dan peneliti di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat. Jika dikonversikan, luas hutan tropis yang digunduli sudah mencapai 6.000 lapangan sepak bola.

Baca juga: Bahlil Bantah Cadangan Nikel Berumur Pendek, Ini Faktanya

Deforestasi ini membuat para ahli menyuarakan kekhawatiran mereka. Mereka menyebut, industri nikel dapat memperburuk deforestasi di Indonesia, negara yang kaya sumber daya dan juga memiliki hutan hujan yang luas.

Disebutkan kalau Reuters sendiri sudah berusaha mengontak pihak yang bersangkutan. Selain perusahaan-perusahaan di atas, mereka juga sudah meminta keterangan kepada Menteri Kehutanan. Namun, tidak ada satupun pihak yang merespons. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

5 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

6 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

6 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 day ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 day ago