Kuala Lumpur – Maybank Group mencatatkan laba bersih disepanjang 2018 sebesar RM8,11 miliar atau mengalami kenaikan hingga 7,9 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit yang tinggi, biaya overhead cost serta provisi yang menurun.
Presiden & CEO Maybank Group, Datuk Abdul Farid Alias mengatakan, pertumbuhan kredit Maybank Group tercatat sebesar 4,8 persen di 2018 atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan di tahun sebelumnya yang sebesar 1,7 persen. Di mana Operasional Group di Malaysia mencatat pertumbuhan 4,8 persen, Singapura 4,5 persen, Indonesia 7 persen, dan di pasar internasional lain mencatat kenaikan 10,9 persen.
Sementara untuk pendapatan operasional bersih tumbuh 1,7 persen menjadi RM23,63 miliar di 2018, yang didukung dengan peningkatan fund based income sebesar 3,1 persen. Peningkatan fund based income merupakan hasil peningkatan kontribusi dari seluruh sektor bisnis dan pasar market utama. Ini lebih dari menutupi penurunan marginal sebesar 1,8 persen dari fee based income.
“Kami tetap berhati-hati dengan iklim operasional global yang terjadi dengan masalah geopolitik serta volatilitas pada harga komoditas yang berlanjut, meskipun kami mengharapkan stabilitas yang lebih besar pada pasar domestik yang muncul dari langkah-langkah yang diambil untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Datuk dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019.
Sedangkan dari sisi simpanan mengalami pertumbuhan 5,6 persen dibandingkan dengan pertumbuhan di 2017 yang sebesar 1,8 persen, dengan penekanan tetap pada simpanan CASA yang berbiaya rendah sebagai bagian dari strategi untuk memastikan manajemen aset dan kewajiban yang efisien. Ini membantu Group dalam mengelola tekanan pada marjin bunga bersih (NIM) di 2018 yang sedikit menurun menjadi 2,33 persen dari 2,36 persen.
“Kami percaya kami dapat meningkatkan peluang bisnis di ASEAN di mana ekonomi akan memperlihatkan pertumbuhan yang meningkat, sementara pada saat yang sama, manfaat dari fokus kami pada digitalisasi yang akan mendukung kami dalam mencapai efisiensi yang lebih baik dan ajang baru bagi pengalaman nasabah,” ucapnya.
Dirinya mengungkapkan, Maybank Group terus menjaga posisi likuditas yang sehat dengan Rasio Liquidity Coverage yang tercatat sebesar 132,4 persen dan LDR sebesar 92,7 persen di 2018. Untuk total rasio modal tercatat sebesar 18,51 persen, sementara rasio CET1 fully loaded berada pada 14,51 persen, keduanya di atas syarat regulator yang masing-masing sebesar 8 persen dan 4,5 persen.
“Strategi kami untuk tumbuh secara bertanggung jawab,dengan mengelola biaya dan pricing secara disiplin adalah faktor-faktor utama yang memungkinkan kami untuk tetap berada pada jalur pertumbuhan yang stabil di tengah pasar global dengan volatilitas yang tinggi,” tambah Chairman Maybank, Datuk Mohaiyani Shamsudin. (*)
Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More
Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More
Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More