Maybank Aset Management Bakal Rajin Rilis Produk Syariah

Maybank Aset Management Bakal Rajin Rilis Produk Syariah

Jakarta–PT Maybank Asset Management (Maybank AM) akan mengeluarkan satu produk reksa dana syariah baru pada 3 November mendatang. Produk ini bukanlah produk syariah pertama Maybank AM.

Perseroan juga akan mengeluarkan dua produk syariah lain yaitu sukuk proteksi dan Reksa Dana Campuran Syariah. Dua produk tersebut masing-masing akan diluncurkan pada akhir tahun ini dan awal tahun depan.

Sementara untuk produk Maybank Equity Sharia Fund yang diluncurkan November tersebut dalam satu tahun pertama ditargetkan menghimpun AUM (asset under management) sebesar Rp500 miliar. Direktur Utama Maybank AM, Denny R. Thaher mengatakan potensi pasar produk reksa dana syariah masih sangat besar.

Ditambah lagi, Maybank Group merupakan grup keuangan dengan porsi syariah yang besar, oleh karena itu Maybank AM juga akan fokus pada pengembangan pasar syariah di Indonesia. “Kita ada rencanaa untuk fokus ke syariah, karena potensinya besar dan Maybank Grup salah satu institusi syariah yang besar, jadi kita ingin meleverage untuk bisa dikembangkan disini,” kata dia di Jakarta, 19 Oktober 2015.

Sebagai bagian dari strategi investasi dan pengelolaan risiko sebanyak 80-100% dari portofolio dapat ditempatkan di efek ekuitas yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES). Sekitar 60-80% di antaranya dirancang untuk berinvestasi pada saham jakarta Islamic Index (JII) dan 0-40% dari total portofolio dapat ditempatkan pada sukuk, atau instrumen pasar uang atau instrumen pasar uang dalam negeri berbasis syariah dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

Produk Maybank Syariah Equity Fund akan ditawarkan dengan nikai investasi mulai Rp100 ribu. Pemasaran produknya akan dilakukan langsung pada nasabah ritel dan institusi. Ke depan perseroan juga akan menggunakan jalur distribusi melalui bank sebagai alternatif. Denny mengatakan return yang diharapkan dari produk tersebut nantinya sekitar 1-2% di atas JII. (*) Ria Martati

Related Posts

News Update

Top News