Jakarta–Di tengah pelambatan pertumbuhan kredit yang dialami industri perbankan, PT Bank Mayapada tbk justru berencana merevisi ke atas target pertumbuhan kreditnya.
Bank Mayapada awalnya menargetkan pertumbuhan kredit 12% direvisi menjadi 15%. Kemudian target pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) direvisi dari 10% menjadi 12%.
“Memang ada rencana revisi rencana bisnis, kredit di 15%, DPK 12%. Target sebelumnya 12%, dengan adanya rights issue diubah sedikit,” kata Direktur Bank Mayapada Hariati Tumpal usai RUPST di Jakarta, Senin, 23 Mei 2016.
Dia mengatakan, revisi tersebut dilakukan karena, Perseroan berencana melakukan right issue senilai Rp1 triliun pada kuartal ketiga tahun ini.
Sementara itu Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjariadi mengatakan peningkatan target kredit tersebut karena Perseroan cukup optimistis dengan kondisi ekonomi pada semester kedua.
“Intinya kami optimis di semester kedua secara makro ekonomi lebih baik dibanding kuartal pertama, sehingga kita mengoreksi naik baik pendanaan maupun kredit, sekali lagi kami optimis,” tambahnya.
Sebenarnya jika tidak mengkoreksi naik target pertumbuhan, per April ini Perseroan sudah hampir mencapai target yang ditetapkan akhir tahun lalu. Sebelumnya target pertumbuhan kredit sebesar Rp40,8 triliun sementara per April sudah mencapai Rp38,7 triliun. Kemudian pendanaan dari target Rp50,7 triliun per April telah tercapai Rp45,7 triliun. Harianto mengatakan Perseroan tetap fokus menggarap segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) dan korporasi. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More