Mau Untung? Obligasi Korporasi Diprediksi Melesat, Ini Bocorannya!

Jakarta – Mandiri Sekuritas memperkirakan nilai penerbitan obligasi korporasi dalam rupiah pada 2025 bisa mencapai Rp160 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 12,11 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp142,72 triliun.

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto menjelaskan, perkiraan tersebut didasarkan pada penghimpunan dana atau fundraise melalui penerbitan obligasi korporasi dalam dua bulan pertama 2025 yang telah mencapai Rp20 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan hingga 50 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Baca juga: Mandiri Sekuritas Luncurkan Aplikasi Growin’, Apa Keunggulannya?

Menurut Handy Yunianto, atau yang akrab disapa Anto, faktor jatuh tempo obligasi yang relatif besar serta kebutuhan refinancing turut mendukung penerbitan obligasi pada tahun ini.

“Karena yang jatuh tempo juga relatif banyak, untuk refinancing waktunya juga masih cukup tinggi. Untuk obligasi pemerintah tentu akan sangat tergantung dari bujet defisit ya. Makanya bujet defisitnya akan melebar atau tidak,” ujarnya, dikutip, Rabu, 19 Maret 2025.

Peralihan Minat Investor Asing ke Obligasi

Anto juga mengamati adanya pergeseran minat investor asing dari saham ke instrumen pendapatan tetap. Ia menyebutkan bahwa saat ini investor asing lebih tertarik pada obligasi dibandingkan dengan saham.

Baca juga: Setelah Morgan Stanley, Kini Goldman Sachs Turunkan Peringkat Saham dan Obligasi RI

“Kalau kita lihat tadi data flows-nya dari sisi asing, ternyata beda banget ya. Asing di equity net sell, di fixed income itu asing itu net buy, beda sebenarnya. Jadi mungkin ada preferensi asing lebih memilih dari sisi obligasi saat ini dibandingkan dengan equity,” imbuhnya.

Dampak Kondisi Ekonomi Global

Lebih lanjut, Anto menjelaskan bahwa kondisi ekonomi global yang melambat membuat instrumen obligasi menjadi lebih menarik, terutama di tengah tren suku bunga yang cenderung stabil atau menurun.

Baca juga: Tok! BI Tahan Suku Bunga Acuan 5,75 Persen pada Maret 2025

Selain itu, pertumbuhan penerbitan obligasi korporasi juga didukung oleh investor domestik, terutama dari sektor industri asuransi dan ritel yang masih aktif membeli obligasi. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

4 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

4 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

5 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

6 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

7 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

7 hours ago