Jakarta – Poundsterling kembali terekspos ke penurunan tajam pekan ini. Hal ini dipicu oleh data domestik yang statis yang memicu wacana bahwa Brexit mulai menampakkan pengaruhnya dalam perekonomian Inggris.
Data Inggris pada Agustus menunjukkan inflasi sebesar 0,6%. Sementara tingkat pengangguran Inggris tidak berubah di level 4,9%. Hal ini menyebabkan, investor bearish pun termotivasi untuk mengantarkan harga menjadi lebih rendah lagi.
“Sepertinya poundsterling saat ini semakin sensitif terhadap data domestik dan berpotensi mengalami volatilitas yang lebih tinggi lagi karena investor meninjau kembali dampak Brexit terhadap ekonomi” ujar Lukman Otunuga, Reseacrh Analyst FXTM.
Lukman menambahkan, walaupun serangkaian data positif dalam beberapa pekan terakhir mampu membantu nilai tukar Sterling, masalah Brexit masih tetap membatasi peningkatan kurs mata uang ini. (*)
Dukung Akses Telekomunikasi danInformasi, IIF Salurkan Kredit SindikasiRp500 miliar. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)bekerja sama… Read More
Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) resmi menjual salah satu kepemilikan aset propertinya, yakni… Read More
Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (kode saham: BBNI) menempati posisi penting… Read More
Jakarta – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyebutkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai… Read More
Jakarta - PT IDX Solusi Teknologi Informasi (IDXSTI) bersama PT Datawave Korpora Indonesia resmi meluncurkan… Read More
Jakarta - Tingginya permintaan pasar untuk produk berbasis kelor, mendorong Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)… Read More