News Update

Mata Uang Asia Melemah, Poundsterling Menguat

Jakarta – Bursa mata uang asia pekan ini diwarnai oleh melemah nilai tukar mata uang disejumlah negara. Pelemahan dipicu oleh membaiknya data AS pasca ekspektasi peningkatan suku bunga Fed tahun ini. Rupiah melemah terhadap Dolar dengan kurs di sekitar Rp13.266.

Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM mengatakan, menguatnya dolar disebabkan oleh adanya harapan peningkatan suku bunga. Kondisi  ini tidak hanya menekan kurs Rupiah tapi juga membuat IHSG rentan melemah. “Walaupun Rupiah dapat semakin melemah di jangka pendek, prospek Indonesia secara umum tetap optimistis sehingga IHSG seharusnya menguat di jangka waktu yang lebih panjang” ujar Lukman.

Di lingkup global, Poundsterling (Great Britain Poundsterling/GBP) mengalami pemulihan hebat pada perdagangan Kamis, 1 September 2016. Nilai tukar Poundsterling terhadap dolar melonjak menuju 1,3265 setelah dirilisnya data Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Inggris pada Agustus yang mencengangkan sebesar 53,3 yang menghapus kegelisahan pasca Brexit.

PMI manufaktur Inggris menyentuh level tertinggi 10 bulan dan keluar dari teritori kontraksi. Lukman mengungkapkan, hal ini didukung oleh nilai tukar Poundsterling yang lemah yang membantu mendongkrak pemesanan ekspor dan biaya input. “Walaupun pulihnya sektor manufaktur ini menggembirakan, investor harus tetap menyadari bahwa saat ini terlalu dini untuk mengukur dampak Brexit terhadap Inggris”ujar dia.

Lukman menambahkan, walaupun nilai tukar poundtserling berpotensi semakin menguat di jangka pendek karena turunnya ekspektasi pelonggaran kebijakan Bank of England (BoE), ketidakpastian pasca Brexit masih akan membatasi peningkatan di jangka yang lebih panjang.

“Dari sudut pandang teknikal, GBP saat ini mendapat dukungan dan GBPUSD telah condong lebih dari 130 pips ke arah atas. Harga berada di atas 20 SMA harian sedangkan MACD dalam proses melintas ke atas. Walaupun bulls sepertinya masih berkuasa pada rentang waktu harian, NFP yang baik di hari Jumat dapat membalikkan situasi dan harga dapat kembali menuju 1.3100” imbuh Lukman.(*)

Apriyani

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

5 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

5 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

6 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

7 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

8 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

8 hours ago