Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokow) mengingatkan, memasuki tahun politik di 2018 mendatang kondisi politik harus kondusif dan jangan membuat kegaduhan. Mengingat, setiap hadirnya tahun politik banyak sindikat-sindikat penebar kebencian dan di-back-up oleh partai politik (parpol).
Sebagai informasi pada tahun 2018 mendatang Indonesia akan memasuki tahun politik, di mana ditahun depan akan dilakukan pemilihan kepada daerah (pilkada) secara serentak di 171 daerah dan pada 2019 akan ada pemilihan presiden (pilpres) sekaligus pemilihan legislatif (pileg).
“Perlu saya ingatkan 2018, sudah masuk tahun politik, ada pilkada, ada tahapan pileg, ada tahapan pilpres sudah masuk, oleh sebab itu sekali lagi jangan melakukan hal-hal yang menimbulkan kegaduhan, menimbulkan kontroversi,” ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Senin, 2 Oktober 2017.
Dirinya menghimbau, guna mendukung lancarnya pilkada, pilpres dan pileg tersebut, diharapkan tidak ada pihak-pihak yang menyebabkan kericuhan, seperti menebar kebencian dan isu-isu yang belum tentu benar dan sesuai fakta. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu kondisi politik yang tidak kondusif.
“Kita ingin terus menjaga keteduhan, ketentraman, ketenangan, persatuan, diantara kita, dan juga masyarakat. Oleh sebab itu jangan bertindak dan bertutur kata yang membuat masyarakat khawatir dan bingung,” ucapnya.
Lebih lanjut Jokowi menekankan kepada Jajaran Kabinetnya, bahwa semua permasalahan yang ada diharapkan dapat diselesaikan baik di dalam Kementerian maupun Lembaga. Maka dari itu, Kementerian Koordinator dapat mengambil peran dalam hal ini, sehingga kondisi politik dapat lebih kondusif.
“Permasalahan antar Lembaga, antar Kementerian selesaikan secara kondusif, bahas di tingkat menko, tingkat menko belum selesai tingkat bapak wapres, masih belum selesai bisa ke saya. Kita bekerja saja, sudah dan kalau ragu-ragu agar diangkat ke rapat terbatas,” katanya.
Dirinya mengingatkan, agar semua lembaga dan Kementerian dapat berkoordinasi guna menjaga stabilitas politik. Dengan demikian, pembangunan ekonomi nasional juga akan mendapatkan sentimen positif, sehingga para investor pun akan tertarik untuk menaruh dananya di dalam negeri dan menopang infrastruktur.
“Saya ingin perintahkan untuk fokus pada tugas masing-masing, terus bekerjasama, terus bersinergi, jaga stabilitas politik, jaga stabilitas ekonomi, tingkatkan kinerja kita, tingkat prestasi kita dalam mendukung semua program berkaitan dengan pembangunan negara kita,” tegasnya. (*)
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More