Jakarta – PT Bukalapak.com Tbk (Bukalapak) hari ini secara resmi telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “BUKA”. Saat dicatatkan dan siperdagangkan di bursa, saham BUKA dibuka langsung melesat hingga 24,71% dan menyentuh batas auto rejection atas (ARA) ke level tertinggi di harga Rp1.060, dari harga penawaran di Rp850.
Tidak heran kenaikan ini terjadi, seiring antusiasme yang besar dari para investor umum, terlihat dari jumlah pemesanan yang tinggi (melalui metode pooling allotment), mencapai sekitar Rp4.8 triliun.
Bukalapakpun telah menambah porsi pooling allotment bagi investor retail dari semula 2.5% ke 5% dari total pemesanan yang tersedia. Oleh karena itu, nilai dari saham yang dialokasikan untuk porsi pooling allotment bagi investor retail naik dari yang sebelumnya Rp547.5 miliar menjadi sekitar Rp1.1 triliun.
“Kami sangat bersyukur bahwa proses Initial Public Offering (IPO) dapat berjalan dengan baik sesuai rencana. Hari ini, di bulan yang sangat baik bagi bangsa Indonesia, Bukalapak secara resmi
tercatat di BEI. Hal ini dimungkinkan oleh dukungan yang terus menerus dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah, OJK, BEI, para profesi penunjang, seluruh karyawan, mitra dan
pelapak kami, dan berbagai pihak lainnya. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan luar biasa bagi Bukalapak ini,” ujar Rachmat Kaimuddin, Direktur Utama Bukalapak, Jumat, 6 Agustus 2021.
Bukalapak sendiri menawarkan 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp850,- setiap sahamnya. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini, sekitar Rp 21,9 triliun, akan digunakan untuk modal kerja Bukalapak dan anak-anak usahanya guna melakukan investasi di beragam produk dan layanan
untuk meningkatkan kinerja, profitabilitas, serta keberlangsungan.
”Bukalapak berhasil melalui proses IPO ini dan diterima dengan amat baik oleh para investor domestik dan internasional. Tercatat bahwa penawaran saham Bukalapak (melalui metode pooling) mengalami kelebihan permintaan sekitar 8,7 kali lipat, dengan pemesanan dari hampir 100.000 investor,” tambah Silva Halim, Plt. Direktur Utama Mandiri Sekuritas yang bertindak sebagaiPenjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Managing Underwriters) dalam IPO Bukalapak. (*)
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More