Jakarta – Inklusi keuangan di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan dari kepemilikan maupun penggunaan akun/rekening di bank.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat pertumbuhan signifikan dalam kepemilikan akun pada tahun 2021, dibandingkan pada tahun 2020 yaitu sebesar 3,7 poin presentase. Sementara, penggunaan akun meningkat sebesar 1,5 poin presentase dari 83,6% pada 2021 menjadi 85,1% pada 2022.
Namun demikian, masih terdapat selisih 4,9 poin presentase untuk mencapai inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat, terutama bagi Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang menopang tumbuhnya perekonomian negeri, perlu dilakukan oleh seluruh stakeholder.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Mastercard bekerja sama dengan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dan Mercy Corps Indonesia meluncurkan Mastercard Strive Indonesia. Program ini akan berlangsung selama tiga tahun kedepan yang bertujuan untuk menjangkau 300.000 usaha kecil di Indonesia, tepatnya pada tahun 2025.
Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, UMKM memegang peran krusial dalam perekonomian nasional, dengan jumlah mencapai 64 juta atau 99% dari total jumlah perusahaan nasional, dan memberikan kontribusi sebesar 61% pada Produk Domestik Bruto (PDB).
Tetapi, dari jumlah tersebut hanya sekitar 13,7 juta UMKM yang telah menjadi bagian dari ekonomi digital.
“Padahal, ekosistem digital berperan dalam mendukung UMKM, diantaranya mendorong presentasi UMKM dan memasarkan produk, mempermudah proses pembayaran, memberikan pendampingan bagi pelaku UMKM, mempermudah distribusi logistik bagi pelaku UMKM, meningkatkan kualitas produk bagi produk UMKM dan meningkatkan ketahanan UMKM terhadap gejolak krisis,” ujar Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, di Jakarta, Selasa, 4 April 2023.
Oleh karena itu, program Mastercard Strive Indonesia dimaksudkan untuk memberikan mentoring (pendampingan) terutama untuk para pengusaha perempuan. Program ini akan fokus dalam tiga tujuan, diantaranya mendorong adopsi teknologi digital, memperluas jaringan dan pengetahuan, memberikan akses terhadap permodalan, dan memperkuat ekosistem pendukung usaha kecil.
Navin Jain, President Director PT Mastercard Indonesia menjelaskan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, dan pemerintah Indonesia telah berupaya untuk memperluas cakupan digitalisasi bagi UMKM yang merupakan salah satu pilar terkuat dalam perekonomian Indoensia.
“Kemitraan ini memperkuat komitmen Mastercard dalam mendukung upaya pemerintah untuk membantu 30 juta UMKM beralih ke ekosistem digital pada 2024. Dengan mendukung pertumbuhan usaha kecil, kiga juga dapat memperkuat komunitas dan perekonomian lokal,” tutur Navin, Selasa, 4 April 2023. (*) Ayu Utami
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More