Ekonomi dan Bisnis

Masih Rendah, Kontribusi Ekspor UMKM RI Baru 14%

Jakarta – Pemerintah dan regulator Indonesia terus mendorong produk-produk UMKM agar  tembus ekspor pasar global. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan mencatat, saat ini kontribusi UMKM pada ekspor nasional Indonesia baru mencapai sekitar 14%.

“Pelaku UMKM ini ada 64 juta, tetapi kontribusinya terhadap ekspor nasional non-migas itu baru 14%. 86% ekspor lainnya masih dikuasai oleh pelaku usaha besar. Tentunya data ini harus kita tumbuhkan terus dengan berbagai fasilitasi yang pemerintah siapkan,” jelas Oke Nurwan  Selasa, 17 Mei 2022.

Selain kontribusi ekspor minim, Oke juga menyoroti tentang nilai tambah produk UMKM yang belum mampu bersaing dengan usaha besar. Ia mengungkapkan, peningkatan nilai tambah dari setiap produk-produk UMKM menjadi tantangan bagi pemerintah maupun regulator lainnya.

Kemendag juga terus berupaya untuk menaikkan kelas UMKM melalui pameran-pameran yang ada. Selain itu, pemerintah saat ini juga tengah menyiapkan platform e-commerce yang cross-border agar jangkauan produk UMKM bisa semakin luas.

Lebih jauh, Oke mengungkapkan 144 juta dari keseluruhan masyarakat Indonesia saat ini adalah generasi Milenial dan Gen Z. Kedua generasi ini lebih paham mengenai adopsi digital dan perlu didukung untuk terus terjun ke UMKM, sehingga sektor usaha Indonesia menjadi lebih modern. (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Evan Yulian

Recent Posts

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

17 mins ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

1 hour ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

1 hour ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

3 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago