Market Update

Masih Ngegas, IHSG Pagi Ini Kembali Dibuka Menguat 0,19 Persen

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (30/11) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 7049,49 atau menguat 0,19 persen dari level 7036,08 pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan ISHG hari ini, sebanyak 526 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 21 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp325 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 101 saham terkoreksi, sebanyak 165 saham menguat dan sebanyak 241 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Diprediksi Mixed Cenderung Melemah, Ini Sentimen Penggeraknya

Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa IHSG hari ini berpotensi sideways di level 7.000-7.080.

“Dengan level support IHSG berada di 6.980-7.000 dan level resistance IHSG berada di 7.050-7.080,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 30 November 2023.

Pada perdagangan kemarin (29/11) indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat tipis sebesar 0,04 persen, namun di sisi lain S&P 500 terkoreksi sebesar 0,09 persen, sementara indeks Nasdaq juga melemah sebesar 0,16 persen.

Lalu, saham General Motors naik sekitar 9,3 persen setelah perusahaan mengumumkan pembelian kembali saham senilai USD10 miliar dan menaikkan dividen.

Pun demikian dengan NetApp yang menguat 14 persen setelah mencapai laba yang lebih tinggi dari perkiraan, serta Amerika Serikat melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 sebesar 5,2 persen qoq, lebih tinggi dari perkiraan.

Sedangkan, berbagai bursa di kawasan regional Asia Pasifik mencatat pergerakan yang beragam pada perdagangan kemarin, di antara yang mencatat penurunan signifikan adalah Hang Seng, diikuti oleh bursa China.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Bos BEI Optimistis Pasar Modal Bakal Bergerak Positif

Saham pengiriman makanan asal China, Meituan, turun 12 persen setelah menyampaikan perlambatan permintaan untuk layanannya pada earnings call kuartal ketiga, sementara di sisi lain STI Index dan bursa Australia menguat cukup signifikan.

Adapun, Monthly CPI indicator Australia per Oktober 2023 sebesar 4,9 persen yoy, di bawah perkiraan. Sedangkan Reserve Bank of New Zealand memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 5,5 persen, sesuai perkiraan. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

18 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

18 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

18 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

20 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

20 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

23 hours ago