Market Update

Masih Loyo, lHSG Dibuka Melemah 0,04% ke Level 6617,31

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.01 WIB (8/6) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah 0,04% pada level 6617,31 dari dibuka pada level 6619,75 di awal perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 291 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 20 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp248 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 95 saham terkoreksi, sebanyak 165 saham menguat dan sebanyak 228 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat bahwa IHSG secara teknikal trend bearish masih akan menghantui, selama di bawah 6.815 dan IHSG closing di level 6.598, di bawah 5 day MA (6.628).

Indikator MACD bearish, Stochastic oversold, candle long legged doji. Investor asing mencatatkan Net Foreign Sell sebesar Rp 454,57 miliar. Dalam sepekan, tercatat Net Foreign Buy sebesar Rp 2,74 triliun dan Net Foreign Buy Rp 21,52 triliun (ytd).

“Level resistance berada 6.699/6.706 dengan support 6.579/6.542,” ujar Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Maxi Liesyaputra dalam risetnya di Jakarta, 8 Juni 2023.

Pada perdagangan kemarin (7/6) bursa di kawasan regional Asia Pasifik mencatat pergerakan yang beragam, di antara bursa yang mencatat penurunan signifikan adalah Nikkei melemah 1,82% dan Shenzen Index melemah 0,60%, sementara di sisi lain Hang Seng dan TSEC Weighted Index menguat.

China mencatat surplus neraca perdagangan sebesar USD65,81 miliar, di bawah perkiraan, cadangan devisa China mencapai USD3,177 triliun per Mei 2023. Sedangkan, Australia melaporkan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 2,3% yoy pada kuartal I-2023 di bawah ekspektasi.

Meski begitu, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,27%, sementara di sisi lain S&P 500 melemah sebesar 0,38%, begitu juga dengan indeks Nasdaq yang turun sebesar 1,29%.

Adapun, eergi menjadi sektor dengan performa terbaik di S&P 500, naik sekitar 2,6%, dimana neraca perdagangan AS per April 2023 defisit USD74,6 miliar dibandingkan perkiraan defisit USD75,2 miliar. Kanada memutuskan kenaikan suku bunga 25 bp menjadi 4,75%, di atas ekspektasi. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Stasiun Whoosh Karawang Dibuka 24 Desember, Perjalanan Jakarta-Karawang Hanya 15 Menit

Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More

52 mins ago

Pemerintah Targetkan Revisi Aturan DHE SDA Terbit pada Januari 2025

Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More

5 hours ago

Ekspansi Bisnis, J Trust Bank Tambah Kantor Cabang Baru di Bali

Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More

5 hours ago

BI Uji Coba Penerapan QRIS Tap Berbasis NFC untuk Pembayaran Lebih Cepat dan Praktis

Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More

6 hours ago

Bank Mandiri Salurkan Rp3 Triliun untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More

7 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Bertahan di Zona Hijau ke Level 6.983

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More

7 hours ago