Jaga Inflasi 3,5%, Pemerintah Pantau Nilai Tukar Rupiah dan Impor
Jakarta–Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi bulan Maret mencapai 0,28% secara month to month (mtm). Kisaran tersebut dinilai masih wajar, namun menjelang bulan puasa Juni mendatang Bank Sentral mewaspadai gejolak harga pangan.
“Kami survei setiap minggu. Inflasi bulan maret 0,28%, masih melihat ini masuk dalam kategori wajar dan mesti siap masuk ke puasa dan lebaran, tentu harga pangan bergejolak jadi perhatian kita,” kata Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo usai Ibadah Sholat Jumat di Kompleks Kantor BI, Jakarta Jumat 18 Maret.
Dalam survei pemantauan harga minggu ketiga menurutnya sumber inflasi berasal dari kenaikan harga cabe merah, cabe merah keriting, bawang merah. Sementara daging ayam tercatat mengalami deflasi. Sementara secara tahunan, inflasi Maret diperkirakan 4,5% dan hingga akhir tahun, masih di kisaran target BI yaitu 4+/-1%.
Pada Februari lalu Badan Pusat Statistik mencatat terjadi deflasi 0,36% meskipun harga beras naik, namun deflasi terjadi karena masih turunnya harga BBM 19 Januari. Harga BBM premium turun dari Rp8.600 jadi Rp6.000-an. Kemudian pada Februari masih Rp6.000-an. Sehingga harga rata-rata Januari 2015 masih tinggi dan pada Februari rendah. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More
Poin Penting Dana Indonesia meluncurkan AI Enablement Playbook untuk memandu industri menilai dan meningkatkan kesiapan… Read More