Ekonomi dan Bisnis

Marak Taksi Online, Kinerja Saham Blue Bird Masih Stabil

Jakarta – PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengaku, meski pergerakan harga saham BIRD dibayangi sentimen taksi berbasis online dan tren pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), namun kinerja perseroan masih bergerak dalam kategori wajar.

Direktur PT Blue Bird, Sigit Priawan mengklaim, fenomena angkutan umum berbasis online yang saat ini tengah marak di masyarakat, tidak secara serta merta mengganggu fundamental perseroan, sehingga kondisi ini tidak berpengaruh besar terhadap kinerja saham.

“Transaksi saham kami masih berjalan wajar. Naik atau turun itu memang terjadi pada harga saham yang tergantung pada fundamental. Itu (saham) kami tidak naik atau turun signifikan,” ujar Sigit di Jakarta, Jumat, 18 Maret 2016.

Lebih lanjut dia menyebutkan, tidak adanya penetapan suspensi BIRD dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) itu, menandakan bahwa kinerja BIRD yang saat IPO (Initial Public Offering) seharga Rp6.500 per unit ini masih bergerak wajar meski marak sentimen angkutan online.

“Investor mengerti dengan permasalahan yang masih abu-abu ini,” tukas Sigit.

Oleh sebab itu, dia berharap, pemerintah bisa menerapkan aturan yang berkeadilan dan memiliki aspek kesetaraan antara taksi resmi dan angkutan online. “Yang paling penting bagi kami, pemerintah bisa menciptakan kesetaran pengaturan,” ucap Sigit.

Sementara itu, untuk dapat bersaing dengan taksi online tersebut, pihaknya mengaku tengah menyiapkan beberapa langkah. Pertama, pihaknya akan meningkatkan pelayanan pada pelanggan. Hal ini ditandai dengan meningkatkan jumlah MPV (Multi Purpose Vihicle).

Langkah kedua, kata dia, perseroan juga akan menyempurnakan aplikasi apps BIRD. Menurutnya, aplikasi apps BIRD tersebut telah di luncurkan sejak 2011, namun saat itu aplikasi tersebut masih sebatas apps blakberry dengan nama ‘My Blue Bird’.

“Kami akan sempurnakan apps kami agar lebih digunakan oleh pengemudi maupun pelangga kami,” paparnya.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan efisiensi dengan cara menganti bahan bakar kendaraan dari BBM (bahan bakar minyak) ke BBG (Bahan Bakar Gas). “Langkah diatas diharapkan dapat memperbaiki layanan dan tarif lebih bersaing,” tutup Sigit. (*)

Editor : Apriyani K

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

2 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

2 hours ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

3 hours ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

18 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

18 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

19 hours ago