Perbankan

Marak Serangan Siber, Begini Strategi Krom Bank Jaga Keamanan Data Nasabah

Jakarta – PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI), bank digital dari anak usaha dari Kredivo Group, terus memperkuat layanan keamanannya di tengah serangan siber yang semakin marak.

Presiden Direktur Krom Bank Indonesia Anton Hermawan menyebutkan bahwa bank digital perlu merancang layanan yang memiliki nilai tambah selain penyediaan bunga deposito yang tinggi, sehingga mampu bersaing di industri.

Dia mengatakan, meskipun pertumbuhan industri bank digital masih berada pada tahap awal, namun pihaknya melihat bahwa bank digital perlu memiliki unique value proposition untuk lebih menarik target market dan unggul di pasar.

“Oleh karena itu, Krom Bank tidak hanya menawarkan suku bunga deposito yang tinggi, tetapi juga fokus menghadirkan fleksibilitas fitur dan layanan. Hal ini akan membuat nasabah lebih nyaman bertransaksi dan mengelola keuangan di bank digital serta lebih loyal terhadap layanan kami,” ujar Anton dalam diskusi media Krom Bank, Selasa, 9 Juli 2024.

Baca juga: Mitigasi Risiko Jadi Jurus Bank Jago Halau Serangan Siber

Anton menambahkan, seiring semakin populernya bank digital dengan penawaran bunga yang tinggi, keamanan dana dan data menjadi faktor penting untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan nasabah, terutama di generasi muda yang kini semakin kritis dalam hal keamanan bertransaksi digital.

Strategi Jaga Keamanan Data Nasabah

Oleh karena itu, Krom Bank fokus pada dua strategi untuk menjaga keamanan dana nasabah, yaitu komitmen perusahaan untuk selalu membukukan laba dan menjaga likuiditas perusahaan dengan menyeimbangkan jumlah modal, DPK hingga penyaluran kredit.

Selain itu, sebagai bank yang telah berizin dan diawasi oleh OJK, Krom Bank juga berkomitmen untuk terus memprioritaskan keamanan data nasabah, melalui penerapan standar ISO 2700, risk management plan dan disaster recovery yang diuji dan di-review secara berkala, enkripsi tingkat tinggi berbagai data nasabah dan penerapan PIN, password, dan OTP yang memperkuat setiap transaksi. 

Anton pun optimis bahwa ke depannya industri bank digital ini akan semakin berkembang, terlebih saat ini jumlah bank digital di Indonesia terus bertambah.

“Kami percaya bahwa dengan makin banyaknya jumlah bank digital, masyarakat dapat lebih terbantu dalam mengelola keuangan dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Kami juga berkomitmen untuk senantiasa memprioritaskan keamanan data dan dana nasabah, guna menciptakan iklim industri yang kondusif,”  ungkap Anton. 

 Baca juga: Ini 3 Bank Digital yang Paling Banyak Dipilih Gen Z

Sebagai informasi, Bank Indonesia mencatat bahwa transaksi perbankan digital pada kuartal 1 2024 mengalami peningkatan hingga 16,15 persen yoy. Prospek cerahnya industri perbankan digital juga didorong oleh banyaknya pemain bank digital di Tanah Air.

Tercatat, sejak mulai populer di 2019, jumlah bank digital kini telah mencapai belasan. Selain itu, total simpanan nasabah dalam perbankan digital masih kurang dari 1 persen dari total keseluruhan simpanan nasabah dalam industri perbankan pada saat ini. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

4 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

4 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

5 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

6 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

7 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

7 hours ago