Jakarta–Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih melanjutkan tren pelemahan akibat adanya tambahan katalis negatif dari penurunan ekspor April 2016, setelah sebelumnya tertekan sentimen defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).
“Setelah NPI yang mengalami defisit dan ditanggapi negatif oleh pelaku pasar, kali ini laju Rupiah kembali disuguhkan berita negatif terkait nilai total ekspor impor yang mengalami pelemahan,” ujar analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam risetnya, di Jakarta, Selasa, 17 Mei 2016.
Menurut Reza, meski neraca perdagangan pada April 2016 mengalami surplus sebesar US$670 juta, namun dari sisi ekspor dan impor cenderung turun. “Penurunan ini dipersepsikan masih melambatnya ekonomi Indonesia. Apalagi sebelumnya juga dikonfirmasi dengan pelemahan GDP,” tukasnya.
Sedangkan dari sisi eksternal, lanjut Reza, kenaikan harga minyak mentah dunia tidak mampu menekan laju Dolar AS, karena adanya pelemahan Yen dan Yuan yang merespon rencana pelonggaran moneter Jepang dan pelemahan ekonomi China.
“Masih adanya sentimen negatif membuat Rupiah kian berat untuk berbalik menguat. Kami perkirakan Rupiah masih dalam tren pelemahan, meskipun kami berharap pelemahannya terbatas. Support Rupiah di level 13.335 serta resistance 13.320,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More