Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami tekanan dengan dibuka turun 7,26 poin atau 0,15% ke level 4.721,896 pada perdagangan Rabu, 18 Mei 2016.
Hal tersebut dipicu oleh masih cukup kuatnya aksi jual saham di lantai bursa pagi ini.
Menguti riset Samuel Sekuritas Indonesia, Bursa AS dan Eropa sendiri ditutup melemah semalam, dengan penurunan terjadi di sesi kedua perdagangan seiring rilis data inflasi AS yang mencapai 0,4% MoM di April 2016, tertinggi dalam 3 tahun terakhir.
Hal ini memicu ekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga di Fed Meeting Juni nanti. Bursa AS melemah sekitar 1% sementara bursa Eropa terkoreksi 0.5% semalam.
Harga minyak dunia melanjutkan penguatannya dalam 3 hari terakhir ke level USD48.3/barel (+1,2%) diikuti mayoritas harga metal dunia seperti Timah (+0,3%) dan Nikel (+0,9%).
Pagi ini, mayoritas bursa Asia dibuka melemah memfaktorkan koreksi yang terjadi di bursa AS semalam.
Rupiah pun pagi ini dibuka melemah ke level Rp13,318/USD. Memfaktorkan sentimen negatif dari bursa global. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More