News Update

Marak Pencurian Data Digital, Sistem Ini Jadi Solusinya

Sanur – Adopsi teknologi tak bisa dihindarkan di era digital seperti sekarang. Salah satu contohnya adalah penggunaan artificial intelligence atau AI yang membuat segala sesuatunya semakin mudah dan efisien. Penggunaan AI juga semakin meluas dan melahirkan banyak layanan turunan, seperti layanan pengelolaan identitas digital.

Head of Product and Scheme Australian Payments Plus, Rick Iversen menjelaskan sejumlah keuntungan dari penggunaan layanan pengelolaan identitas digital pada korporasi, khususnya industri keuangan. Ia katakan, penerapan sistem identitas digital bakal memudahkan pencarian data identitas sesuai dengan konteks yang diperlukan.

“Anda memiliki kontrol atas data apa yang ingin Anda berikan. Anda mempunyai consent page di mana anda bisa memilih data mana saja yang Anda ingin bagikan,” ucap Rick pada acara “PRIMA Executive Gathering 2024” di Sanur, Bali, Kamis, 24 Oktober 2024.

Baca juga: Transaksi Digital Melonjak 14 Kali Lipat, Ini Arahan Bank Indonesia

“Ini disebut selected sharing. Di satu sisi, jika saya ingin beli sesuatu secara online, retailer lokal hanya tahu soal apa yang saya ingin beli. Mereka tak perlu tahu ID atau identitas saya, mereka hanya perlu tahu bahwa saya setuju untuk membeli sesuatu,” imbuhnya.

Dengan demikian, ia jelaskan lebih lanjut, akan ada lebih sedikit pelaku bisnis yang menyimpan data sensitif pribadi seperti paspor atau kartu identitas perizinan (license) lainnya. Yang mana hal itu akan meminimalisir risiko bila terjadi kejahatan pencurian data secara digital, mengingat minimnya data pribadi yang disimpan oleh suatu perusahaan.

“Dengan begitu, lebih mudah bagi konsumen untuk mendapatkan kembali data pribadi mereka bila terjadi hacking di suatu korporasi karena data mereka tak disimpan di back end dunia maya,” tambahnya.  

Sebagai informasi, Iversen saat ini menjabat sebagai bagian dari tim kepemimpinan di connectID, sebuah platform identitas digital yang dikembangkan oleh Australian Payments Network (AusPayNet).

ConnectID berfokus pada pengelolaan identitas digital dengan tujuan mempermudah verifikasi identitas untuk konsumen dan bisnis secara aman dan efisien. Sebagai inovator dalam bidang ini, Rick Iversen telah menjadi tokoh penting dalam membentuk bagaimana identitas digital digunakan di Australia. 

Sebagai pemimpin di ConnectID, Rick Iversen telah berperan aktif dalam mengembangkan solusi identitas digital yang memungkinkan individu mengontrol data pribadi mereka sambil tetap memenuhi kebutuhan bisnis untuk autentikasi yang cepat dan aman.

Berkat integrasinya dengan penyedia identitas tepercaya, ConnectID juga memudahkan berbagai organisasi untuk memverifikasi identitas pengguna tanpa perlu mengumpulkan atau menyimpan data sensitif.    

Iversen memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam industri pembayaran dan teknologi. Di bawah kepemimpinannya, ConnectID terus tumbuh sebagai pemain utama dalam ekosistem digital Australia. Visi Iversen adalah menciptakan sistem identitas digital yang tidak hanya aman, tetapi juga praktis dan mudah digunakan, baik untuk bisnis maupun konsumen.

Peran di Program Partnership for Identity Protection

Selain perannya di ConnectID, Rick Iversen juga terlibat dalam Program PIP (Partnership for Identity Protection), sebuah inisiatif yang berfokus pada pengembangan standar dan kerangka kerja untuk melindungi identitas digital di Australia.

Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa solusi identitas digital yang berkembang di Australia, seperti ConnectID, mengikuti prinsip-prinsip keamanan yang ketat dan menjaga privasi individu.

Baca juga: Rintis Gelar PRIMA Executive Gathering 2024 di Sanur

Di PIP, Rick Iversen berperan dalam membangun kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, untuk menciptakan standar identitas digital yang dapat diandalkan. Ia secara aktif mendorong peningkatan perlindungan privasi dan keamanan data bagi konsumen, serta mendukung regulasi yang seimbang untuk memastikan adopsi identitas digital yang lebih luas di seantero Australia. 

Di bawah arahan Iversen, ConnectID telah menjadi bagian integral dari strategi digitalisasi Australia yang lebih luas, di mana kepercayaan dan keamanan digital menjadi prioritas. Kontribusi Iversen dalam PIP juga menegaskan komitmennya untuk mengembangkan infrastruktur identitas digital yang tak hanya dapat diakses oleh semua, namun juga dilindungi dari ancaman serangan siber. (*) Steven Widjaja

Galih Pratama

Recent Posts

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

2 mins ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

3 mins ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

31 mins ago

Apindo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Ancam Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

53 mins ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menghijau ke Level 7.195

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More

1 hour ago

BI Laporkan Uang Beredar Oktober 2024 Melambat jadi Rp9.078,6 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More

2 hours ago