Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 22,09 poin atau 0,43% ke level 5.136,66 pada perdagangan Selasa, 29 November 2016. Sementara indeks LQ45 ditutup naik 3,87 poin atau 0,45% ke level 856,11.
Mulai maraknya aksi beli saham, khususnya saham-saham unggulan menopang laju indeks hari ini.
Alhasil sembilan dari sepuluh sektoral saham di lantai bursa menguat, hanya sektor aneka industri yang melemah sebesar 1,32%. Sektor agrikultur mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 1,16% disusul sektor konstruksi sebesar 1,12%.
Perdagangan hari ini sendiri berjalan marak dimana frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 354.337 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 17,257 miliar saham senilai Rp7,49 triliun. Sementara ada 184 saham naik, 124 saham turun, dan 97 saham stagnan.
Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) naik Rp550 ke Rp15.900, Unilever Indonesia (UNVR) naik Rp525 ke Rp40.625, Matahari Department Store (LPPF) naik Rp400 ke Rp14.650, dan Indofarma (INAF) naik Rp360 ke Rp4.300.
Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya Kino Indonesia (KINO) turun Rp130 ke Rp2.780, Tower Bersama (TBIG) turun Rp125 ke Rp5.500, Astra International (ASII) turun Rp125 ke Rp7.700, dan Charoen Pokphand (CPIN) turun Rp100 ke Rp3.220. (*) Dwitya Putra
(Baca juga: Pasar Saham Global Tingkatkan Kewaspadaan)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More