News Update

Manulife dan PSF-SDO Kembangkan Wirausaha Muda

Jakarta – Manulife Indonesia, melalui Yayasan Manulife Peduli, dan Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach (PSF-SDO) hari ini meluncurkan Program Pengembangan Wirausaha Muda di Banda Aceh. Program berjangka waktu 12 bulan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kewirausahaan dan kemampuan di bidang keuangan para guru dan siswa.

Pada tahap awal, program ini akan melibatkan lebih dari 25 guru dan murid dari sekolah menengah atas serta kejuruan di Banda Aceh. Fokus kegiatan diantaranya, lokakarya pendidikan kewirausahaan, pembahasan strategi perencanaan bisnis serta pelatihan keterampilan presentasi.

Indren S. Naidoo, Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia, mengatakan kewirausahaan adalah urat nadi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sebagai salah satu perusahaan penyedia layanan keuangan terkemuka di Indonesia, Manulife Indonesia percaya bahwa mengembangkan kemampuan kewirausahaan para generasi muda sangatlah penting untuk memastikan mereka dapat berkembang dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Melalui program ini, peserta akan mendapatkan pengetahuan dan kemampuan di bidang keuangan, yang akan membantu mereka membuat keputusan keuangan yang cermat, serta menekuni peluang-peluang usaha yang rasional. Program ini selaras dengan fokus serta komitmen program CSR kami untuk mendukung masyarakat Indonesia melalui investasi di bidang pendidikan literasi keuangan” ujar Indren.

Program ini diharapkan dapat membantu para wirausaha muda menyusun perencanaan bisnis yang sederhana dan mudah diterapkan. Nenny Soemawinata, Managing Director Putera Sampoerna Foundation menambahkan, program ini akan membantu para guru dan murid memperdalam kemampuan kewirausahaan mereka serta pengetahuan di bidang keuangan.

Sementara, Gusman Yahya, Head of PSF School Development Outreach, mengatakan sebagai lembaga bisnis sosial, Putera Sampoerna Foundation percaya bahwa guru memiliki peran sangat penting dalam mencetak generasi penerus bangsa berkaliber tinggi. Kelak, guru diharapkan mengajarkan pengetahuan dan kemampuan yang mereka dapatkan selama pelatihan kepada para siswa SMA dan SMK agar mereka dapat mengembangkan kemampuan kewirausahaan.

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah wirausaha hanya mencapai 1,6% dari penduduk Indonesia. Angka itu jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan negara di ASEAN, seperti, Singapura (7%), Thailand (3%) dan Malaysia (5%). (*)

Apriyani

Recent Posts

APBN Hanya Sanggup Danai 12,3 Persen Kebutuhan Iklim, Pemerintah Akui Fiskal Terbatas

Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More

4 hours ago

53 Persen Perusahaan di Indonesia Belum Pakai AI, Helios dan AWS Ungkap Alasannya

Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More

5 hours ago

Laba BTPN Syariah Tumbuh 18 Persen jadi Rp311 Miliar di Kuartal I 2025

Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025… Read More

5 hours ago

Kuartal I 2025, Laba BFI Finance Tumbuh 12,2 Persen Jadi Rp405,5 Miliar

Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengawali 2025 dengan catatan positif. Di… Read More

5 hours ago

Antisipasi Tarif Trump, RI Incar Peluang Dagang Baru Lewat BRICS dan CPTPP

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan potensi Indonesia untuk membuka pasar baru dalam perdagangan internasional,… Read More

6 hours ago

Sri Mulyani Siap Rombak Aturan Demi Lancarkan Negosiasi Dagang dengan AS

Jakarta - Pemerintah akan melakukan perubahan kebijakan atau deregulasi sebagai langkah negosiasi perdagangan yang dinilai… Read More

6 hours ago