Ekonomi Digital

Manfaatkan Teknologi AI, BI Tetap Kedepankan Tiga Pilar Prinsip BSPI, Apa Saja?

Jakarta – Bank Indoensia (BI) terus mendorong inovasi transformasi digital sistem pembayaran bagi perekonomian Tanah Air, seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin masif termasuk penggunaan dari teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat memengaruhi ekonomi.

Dalam memanfaatkan dan memitigasi risiko dari teknologi AI, Bank Indonesia telah mengeluarkan prinsip Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) dalam transformasi sistem pembayaran dalam mendukung integrasi ekosistem ekonomi keuangan digital.

“Kita sudah keluarkan prinsip Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia pada tahun 2019 dan itulah transformasi digital yang kita lakukan di sistem pembayaran yang sekarang kita sudah menikmatinya,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam Webinar ISEI bertema Masa Depan Ekonomi Indonesia di Era Teknologi AI, senin 7 Agustus 2023.

Baca juga: Tak Mau Ketinggalan Zaman, Begini Cara BNI Manfaatkan Teknologi AI 

Dia mengungkapkan tiga pilar yang dilakukan oleh BI. Pertama, satu bahasa yaitu transformasi digital pembayaran menggunakan satu bahasa.

BI besama-sama dengan industri membangun QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dan Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP).

“Demikian juga kita sedang membangun pusat data dan payment id. Satu bahasa itu penting untuk membangun transformasi digital yang tentu saja juga nanti diperlukan untuk AI,” ungkapnya.

Kedua, satu bangsa yaitu BI melakukan reformasi industri keuangan, di mana perusahaan infrastruktur pembayaran maupun perusahaan jasa pembayaran diatur sesuai dengan kapastias investasi, basis, dan manajemen risikonya.

“Penataan industri pembayaran yang betul-betul satu bangsa sesuai dengan kapasitas investasinya, kapasitas basisnya dan manajemen risiko. Tapi kita integrasikan dan membentuk ekosistem kekuatan industri pembayaran kita yang memajukan NKRI, satu bangsa,” ujar Perry.

Baca juga: ISEI Ungkap Dampak Ngeri Perkembangan AI, Berpotensi Bocorkan Data Pribadi

Ketiga, satu nusa adalah pembangunan infrastruktur digitalisasi sistem pembayaran bersama industri dengan meluncurkan BI-FAST untuk pembayaran ritel. Dan ke depannya akan dihubungkan dengan infrasturktrur pembayaran lain, seperti gerbang pembayaran nasional serta pembayaran wholesale bernilai besar.

“Ini proses BI yang sekarang sedang melihat kembali real time gross settlement kita pada generasi ke-3 yang tentu saja nanti juga bisa dalam mengembangkan digitalisasi ekonomi keuangan kita dan banyak juga yang kita lakukan infrastruktur di digitalisasi  khususnya kami di pasar uang majpun asar valas,” terangnya. (*) 

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

33 mins ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

15 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

15 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

16 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

17 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

18 hours ago