BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2018 Stagnan
Jakarta – Bank Indonesia (BI) dinilai harus memanfaatkan momentum stabilnya ekonomi RI untuk dapat menurunkan bunga acuan miliknya.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Riset Centre of Economic Reform (CORE) Piter Abdullah ketika dihubungi oleh Infobank. Menurutnya, BI juga harus memanfaatkan momentum dovishnya bank sentral di berbagai negara.
“Saya perkirakan BI akan melanjutkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps). Ini guna memanfaatkan momentum dimana saat ini arah kebijakan bank sentral global sedang dovish,” kata Piter di Jakarta, Jumat 13 September 2019.
Tak hanya itu, Piter menilai penurunan bunga acuan untuk ketiga kalinya dalam tahun ini juga untuk mendorong penyaluran kredit perbankan.
“Menimbang ada jarak yang cukup lama antara penurunan suku bunga acuan ke penurunan suku bunga kredit sekitar 2 triwulan. Jadi BI saya kira perlu memanfaatkan momentum,” tambah Piter.
Sebagai informasi, BI telah memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan 7-day reverse repo rate pada Juli dan Agustus masing-masing 25 bps hingga menjadi 5,5% pada Agustus 2019. Dengan demikian, secara keseluruhan BI telah melakukan pelonggaran sebesar 50 bps ada pertengahan tahun ini. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan terus memonitor perkembangan pasar global dan domestik pasca Presiden… Read More
Jakarta - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pemerintah harus berhati-hati dalam menyikapi… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah untuk mendorong Organisasi… Read More
Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan daftar tarif dasar dan bea… Read More
Jakarta - Pemerintah Indonesia segera menyiapkan langkah strategis untuk merespons kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan… Read More
Jakarta – Kadin Indonesia meminta pemerintah untuk melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), usai Donald Trump… Read More