Jakarta– PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mengaku belum berniat untuk menambah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) hingga akhir tahun ini. Direktur Bisnis Menengah BNI Putrama Wahyu Setiawan mengatakan pihaknya belum akan menambah jumlah ATM karena BNI telah tergabung dalam jaringan ATM merah putih milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
“Sebetulnya strateginya hampir sama, kamikan Himbara dengan penggunaan atm bersama. Dulu dengan penggunaan ATM sendiri-sendiri ini ada blank spot,” ungkap Putrama Wahyu Setiawan di Kantor Pusat Bank BNI, Jakarta, Rabu 8 November 2017.
Dirinya menilai dengan adanya jaringan ATM Merah Putih, pihaknya tidak menjadikan penambahan ATM sebagai prioritas utama BNI. Dirinya mengaku dengan tergabungnya BNI sebagai bank Himbara sangat membantu mengurangi blank spot kebutuhan ATM.
“Blank spot yang tadinya kalau kita sendiri-sendiri ada. Namun kalau bersama titik yang tadi ada menjadi berkurang dan penambahan jumlah ATM menjadi tidak prioritas,” tambah Putrama.
Walau tahun ini belum berniat menambahkan ATM, namun dirinya tak menampik akan membeli dan memperbarui ATM pada tahun mendatang guna melayani para nasabah dengan lebih baik.
“Jadi tidak ada penambahan ATM bukan dalam artian tidak membeli ATM baru, karena nanti akan ada untuk memperbarui ATM lama yang teknologinya sudah ketinggalan. Kedepan ATM tidak hanya berfungsi sebagai pengambilan uang tapi bisa menerima cash deposit juga,” jelas Putraman.
Sebagai informasi, hingga saat ini Bank BNI telah memiliki sekitar 16.000 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, BNI juga telah memiliki 1.714 outlet yang tersebar di 34 provinsi dan 384 kabupaten. (*)
[contact-form][contact-field label=”Name” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Email” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Website” type=”url” /][contact-field label=”Message” type=”textarea” /][/contact-form]
l
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More