Jakarta– PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) kemungkinan akan menurunkan bunga kredit kuartal kedua nanti. Meski Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuan, BI Rate menjadi 7,25% 14 Januari lalu, bank berlogo pita emas itu masih mengantisipasi kemungkinan pengetatan likuiditas pada kuartal pertama.
“Kuartal pertama Dana Pihak Ketiga (DPK) biasanya lambat, term deposit agak ketat dan tren ini baru agak melonggar di kuartal kedua,kita tunggu sampai ada pelonggaran baru akan disesuaikan bunga kreditnya,” kata Direktur Keuangan Bank Mandiri Kartika Wirjaatmadja di Jakarta, Kamis 21 Januari 2016.
Oleh karena itu pria yang lebih akrab dipanggil Tiko itu berharap Pemerintah segera mendorong proyek-proyek infrastruktur sehingga uang beredar di masyarakat meningkat dan pada ujungnya likuiditas juga akan melimpah. Presiden Joko Widodo sebelumnya mengharapkan bank-bank menekan suku bunga kreditnya menjadi single digit bahkan di kisaran 4-6% untuk meningkatkan daya saing Indonesia.
Pada November 2015, menurut data Statistik Perbankan Indonesia, rata-rata suku bunga kredit modal kerja di bank umum mencapai 12,56%. Sementara rata-rata suku bunga kredit investasi di bank umum di kisaran 12,15%, sedangkan rata-rata suku bunga kredit konsumsi bank umum di level 13,89%.(*) Ria Martati
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More