Mandiri Siap Terbitkan Obligasi Sebesar Rp3 Triliun
Jakarta — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimis dapat meningkatkan angka penyaluran kreditnya sampai double digit hingga akhir tahun 2017.
Senior Executive Vice President Corporate Banking Bank Mandiri, Alexandra Wiyoso mengungkapkan, pihaknya menargetkan porsi kredit dapat tumbuh sebesar 10 persen.
“Totalnya kita tahun ini tumbuh di atas 10 persen. Nilai akhir tahun mungkin belum bisa kami share,” ungkap Alexandra di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2017.
Dirinya juga menyebut, pihaknya masih terus fokus dalam penyaluran kreditnya untuk pembangunan infrastruktur. Alexandra menyebut, hingga tahun 2018 mendatang Bank Mandiri masih berpeluang mengucurkan kredit infrastukturnya mencapai Rp40 triliun karema sudah dialokasikan.
Sebagai informasi, menurut laporan keuangan Bank Mandiri kredit infrastruktur Bank Mandiri hingga akhir semester I-2017 mencapai Rp133,7 triliun atau tumbuh 15 persen dari periode yang sama tahun lalu. Dari nilai tersebut, di antaranya disalurkan untuk pembiayaan jalan raya dan tol sebesar Rp8,4 triliun, transportasi sebesar Rp36 triliun, tenaga listrik Rp27 triliun, migas dan energi terbarukan sebesar Rp20,9 triliun, konstruksi sebesar Rp13,1 triliun, dan telematika sebesar Rp8,5 triliun.
Sementara untuk angka kredit keseluruhan pada semester I-2017, Bank Mandiri membukukan angka kreditnya yang mencapai Rp682 triliun atau tumbuh 10 persen pada periode yang sama tahun lalu. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More