Bank Mandiri; Dorong kinerja bisnis luar negeri. (Foto: Erman)
Jakarta–Rencana bank-bank di Asia yang akan menurunkan ekspansi kreditnya akan dimanfaatkan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk mengisi ruang penyaluran kredit tersebut. Hal ini sejalan dengan target pertumbuhan aset perseroan di luar negeri sebesar 13%.
“Kami akan mengambil porsi bank-bank di Asia yang akan mengurangi ekspansi penyaluran kredit mereka,” ujar Direktur Treasury and Markets Bank Mandiri, Pahala N. Mansury di Jakarta, Kamis, 7 April 2016.
Menurutnya, rencana tersebut akan meningkatkan pertumbuhan kredit pada tujuh jaringan Bank Mandiri di luar negeri, yakni Mandiri Singapore, Mandiri Hong Kong, Mandiri Shanghai, Mandiri Dili-Timor Leste, Mandiri Caymands Islands, Mandiri London dan Mandiri Remittance-Malaysia.
“Di antara tujuh jaringan itu, cabang Hong Kong dan Singapura akan tumbuh lebih tinggi. Sementara, cabang Cayman masih kecil,” tukas Pahala.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa pertumbuhan kredit Mandiri Hong Kong ditargetkan mencapai 44% di 2016, sedangkan Singapura dikisaran 25%-26%. Sebagaimana diketahui, pada 2015 penyaluran kredit Mandiri Singapore mencapai US$120 juta.
“Pertumbuhan itu (kredit) bisa tercapai, karena kami telah mendapatkan lisensi bisnis Renminbi dan izin cross border transaction Renmimbi,” ucap Pahala
Selain itu, dirinya juga berharap pertumbuhan simpanan di luar negeri ikut meningkat. Dia menjelaskan, pertumbuhan simpanan akan meningkat cukup signifikan setelah pemberlakuan Qualified Asean Banks (QABs).
“Sekarang kami hanya boleh menerima simpanan di atas 250 ribu Dolar Singapura. Jika QABs berlaku, bisa menerima tabungan ritel,” paparnya.
Dengan demikian, lanjut Pahala, maka potensi peningkatan kredit tersebut diharapkan bisa merealisasi target pertumbuhan aset Bank Mandiri di luar negeri sebesar 13% dari posisi di 2015 sebesar US$3 miliar.
“Kami berharap (aset) tumbuh menjadi US$3,3-3,5 miliar di tahun ini. Dan, nilai itu sama dengan aset bank-bank BUKU I dan BUKU II di dalam negeri,” tutup Pahala. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More