Categories: Perbankan

Mandiri Targetkan 50 Juta Pengguna e-cash 2020

Jakarta– PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) menargetkan pengguna Mandiri e-cash mencapai 50 juta pengguna tahun 2020. Sampai akhir tahun 2015 lalu Bank Mandiri mencatat pengguna e-cash mencapai 1,7 juta pengguna dengan transaksi lebih dari Rp1,9 triliun.

Senior Executive Vice President (SEVP) Transaction Banking Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans mengatakan, Perseroan ingin membuka platform e-cash untuk memperluas jaringan sistem pembayarannya.

“Kita kan mesti kerja cepat, salah satunya yang kita lakukan adalah kita membuka untuk fintechfintech,” kata Rico di Jakarta, Jumat 22 Januari.

Dengan membuka platform e-cash itu, e-cash akan lebih banyak dipergunakan. Oleh karena itu, Bank Mandiri juga menyelenggarakan kompetisi Mandiri e-cash Hackaton 2016 untuk menjaring ide-ide dari para pengembang IT dalam pemanfaatan produk Mandiri e-cash menjadi produk digital siap pakai yang digunakan.

“Pertumbuhan e-cash ini kan gak bisa linear, karena ini soal network seperti telepon, kita kan perlu teman pengguna lainnya, tahun ini bisa tumbuh double atau triple saja saya sudah senang,” tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Bank Mandiri, Kartika Wirjaatmadja mengatakan, Bank Mandiri memang sedang serius menggarap digitalisasi perbankan. Mandiri e-cash sendiri menurutnya akan dikembangkan sebagai alat pembayaran universal bagi e-commerce.

Menjamurnya transaksi e-commerce menjadi penyebab mulai diliriknya transaksi pembayaran dari bank yang mengincar fee based income dari tingginya transaksi. Hal ini tak mengherankan mengingat potensi bisnis jual beli online yang menggiurkan.

Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, peningkatan rata-rata pengguna internet per tahun pada rentang waktu 2005 hingga 2014 sekitar 23,6%, atau meningkat dari 16 juta pengguna menjadi 88,1 juta pengguna. Dari jumlah tersebut, 31,5% diantaranya telah beraktifitas di sektor perdagangan.

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan, pada 2014, nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai US$12 miliar atau sekitar Rp130 triliun dan berdasarkan data Asosiasi e-Commerce Indonesia pada 2016 akan diprediksikan menjadi US$25 miliar atau sekitar Rp295 triliun. (*) Ria Martati

Apriyani

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

10 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

10 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

11 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

12 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

12 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

15 hours ago