Jakarta – PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi perbankan syariah. Hal tersebut sebagai salah satu upaya mendukung perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, selain terus mengembangkan inovasi layanan dan produk digital.
Ketua Umum Perkumpulan Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) yang juga Direktur Utama Mandiri Syariah Toni E.B. Subari mengungkapkan keuangan dan perbankan syariah terbukti dapat bertahan di tengah situasi pandemi Covid19. Ini membuktikan bahwa perbankan syariah bisa menjadi penopang ekonomi nasional bersama dengan perbankan konvensional.
“Satu kuncian yang saat ini menjadi semakin penting adalah digitalisasi perbankan syariah. Kondisi pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk berinovasi sekaligus mengoptimalkan teknologi digital. Apalagi saat ini, platform perbankan digital menjadi channel utama untuk nasabah bertransaksi sehari-hari,” kata Toni saat workshop virtual dengan jurnalis di Jakarta, Jumat 25 September 2020.
Saat ini perbankan syariah dinilai masih memiliki potensi yang lebih besar di Indonesia. Indeks literasi bank syariah sebesar 8,11%, sedangkan indeks inklusi sebesar 11,06%. Sementara itu, indeks literasi bank nasional sebesar 29,66%, sedangkan indeks inklusi 67,82%. Di sisi lain, market share perbankan syariah terus menunjukkan peningkatan, yakni dari sebesar 5,78% pada 2017 menjadi 6,18% pada Juni 2020.
Karena itu, peningkatan literasi perbankan syariah menjadi tantangan bagi Mandiri Syariah di masa pandemi ini. Peningkatan literasi ini diharapkan akan berbanding lurus dengan inklusi perbankan syariah ke depannya.
Toni juga menyebut, perbankan syariah di Indonesia saat ini terus berkembang dan menunjukkan pertumbuhan. Hal ini tercermin dari persentase pertumbuhan perbankan syariah, baik dari aset, pembiayaan, maupun DPK, lebih tinggi dari perbankan konvensional maupun perbankan nasional.
Sejalan dengan penjelasan Toni, Direktur IT, Operations & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii menyampaikan bahwa Mandiri Syariah terus menjalankan proses digitalisasi produk dengan fokus kepada customer (customer centric) untuk memenuhi kebutuhan nasabah terlebih di tengah situasi pandemi covid19.
“Kami gencar melakukan transformasi layanan digital dan mengimplementasikan dalam aplikasi Mandiri Syariah Mobile, Net Banking maupun layanan digital branch. Fokus Mandiri Syariah adalah memberikan solusi dan kemudahan bagi nasabah. Layanan seperti buka rekening online, tarik tunai tanpa kartu ATM, layanan interaktif virtual Aisyah yang dapat diakses 24/7 adalah layanan digital yang baru dimiliki Mandiri Syariah hingga saat ini,” pungkas Achmad Syafii. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More