Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menilai, kondisi perekonomian nasional di 2019 masih akan dihadapkan oleh berbagai tantangan cukup berat, baik bersumber dari global maupun domestik. Namun, Bank Mandiri meyakini, bahwa tahun 2019 yang penuh dengan tantangan tersebut akan mampu dilewati bersama-sama.
Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, tantangan dari global masih bersumber dari kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS) yakni diantaranya terkait dengan perang dagang yang masih berlanjut setelah kenaikan tarif sejumlah produk impor oleh AS. Kemudian, kenaikan Fed Rate yang mungkin juga akan berlanjut.
Selain itu, apresiasi nilai tukar dolar AS terhadap mata uang global juga menjadi tantangan tersendiri bagi negara berkembang seperti Indonesia. Kemudian, perlambatan ekonomi China yang terjadi saat ini, telah berdampak pada perekonomian nasional. Di mana, China merupakan salah satu negara bermitra dengan Indonesia.
Sedangkan dari dalam negeri, kondisi politik yang memanas jelang pemilihan umum dan pemilihan Presiden akan memberikan sentimen tersendiri bagi perekonomian Indonesia di 2019. Apalagi, pergolakan politik yang sudah mulai tercium di 2018 ini menjadi tantangan tersendiri bagi perekonomian nasional yang bisa memicu sentimen negatif.
“Tantangan baru akan menyambut kita di tahun 2019. Akan tetapi, kami Bank Mandiri tetap yakin bahwa tahun penuh tantangan tersebut akan mampu kita lewati bersama,” ujar Kartika dalam acara Market Outlook bertema Indonesia’s Market Potential and Global Economic Growth 2019, di Jakarta, Rabu malam, 5 Desember 2018.
Untuk mengantisipasi tantangan-tantangan tersebut, kata Kartika, pihaknya berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam menghadapi tantangan ekonomi, baik dari dalam maupun luar negeri di tahun 2019, dengan terus menjaga pertumbuhan bisnis serta memberikan layanan terbaik kepada nasabah Bank Mandiri. (*)
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More