Ilustrasi: Manajemen risiko. (Foto: istimewa)
Oleh Togi B. Girsang, Praktisi Manajemen Risiko, Tata Kelola, dan Kepatuhan
BAGI lembaga keuangan, khususnya perbankan, pengelolaan atau manajemen setiap risiko bersifat critical, mandatory, dan tetap flexible. Disebut critical karena seluruh aktivitas, baik operasional harian maupun bisnis utama, membutuhkan campur tangan berkelanjutan dari pimpinan, termasuk para risk owner, terutama untuk menjejakkan fondasi yang kuat, tak ada celah, dan terpantau berkelanjutan.
Lalu, mandatory; karena mengelola dana masyarakat, maka bank terikat dengan banyak regulasi, baik yang sudah diterbitkan maupun yang dalam tahap finalisasi. Sementara flexible ditunjukkan dari keleluasaan manajemen menentukan besar-kecilnya eksposur yang ingin diemban, tinggi-rendahnya risiko yang dikelola, dan rumit-sederhananya identifikasi risiko yang akan dikerjakan.
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More