Ilustrasi: Manajemen risiko. (Foto: istimewa)
Oleh Togi B. Girsang, Praktisi Manajemen Risiko, Tata Kelola, dan Kepatuhan
BAGI lembaga keuangan, khususnya perbankan, pengelolaan atau manajemen setiap risiko bersifat critical, mandatory, dan tetap flexible. Disebut critical karena seluruh aktivitas, baik operasional harian maupun bisnis utama, membutuhkan campur tangan berkelanjutan dari pimpinan, termasuk para risk owner, terutama untuk menjejakkan fondasi yang kuat, tak ada celah, dan terpantau berkelanjutan.
Lalu, mandatory; karena mengelola dana masyarakat, maka bank terikat dengan banyak regulasi, baik yang sudah diterbitkan maupun yang dalam tahap finalisasi. Sementara flexible ditunjukkan dari keleluasaan manajemen menentukan besar-kecilnya eksposur yang ingin diemban, tinggi-rendahnya risiko yang dikelola, dan rumit-sederhananya identifikasi risiko yang akan dikerjakan.
Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) menargetkan sebanyak 2,6 juta nasabah blu by BCA… Read More
Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), Rosan… Read More
Jakarta – PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatat kinerja cemerlang di tiga bulan pertama 2025,… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebanyak… Read More
Jakarta - Bank Universal BPR menggelar acara Pengundian Tabungan Universal Arisan ke-2, Peluncuran Green Deposit,… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) resmi mencabut dan menarik beberapa pecahan uang rupiah yang sudah tidak berlaku. Masyarakat… Read More