Jakarta–PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memberikan beberapa insentif bagi industri pasar modal, salah satunya relaksasi penawaran tender offer.
Tender offer adalah penawaran untuk membeli saham suatu perseroan, biasanya di atas harga pasar saham, dengan pembayaran tunai, sekuritas, atau keduanya. Hal ini sering dilakukan dengan tujuan untuk menguasai perusahaan sasaran.
Relaksasi tender offer sendiri sedang digodok oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK memastikan relaksasi ini akan diumumkan pada pekan depan.
“Ya mungkin minggu depan bisa kita selesaikan. Karena, sebetulnya sudah kita bahas. Tinggal difinalisasi terhadap hal-hal yang perlu menjadi perhatian. Jangan sampai ada dampak yang kemudian ada ketentuan lain yang barang kali ada kaitannya dan perlu disesuaikan lagi. Jadi lihat secara detail, supaya satu kali merubah kemudian sudah bisa berlaku dan tidak ada ketentuan lain yang terlanggar,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2016.
Meski akan keluar, Nurhaida menekankan, insentif itu akan diberikan harus dalam rangka program amnesti pajak. Jika tidak, maka ketentuan tetap seperti biasanya.
“Karena memang tujuannya untuk mempermudah. Jadi kalau untuk katakanlah terjadi, tender offer itu kan biasanya adanya take offer, kalau take offer biasa bukan dalam rangka tax amnesty tentu ketentuannya tetap harus berlaku,” terang Nurhaida.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia Nicky Hogan pernah menyatakan, bursa akan segera merealisasikan relaksasi prosedur tender offer. Proses tender offer ini mempunyai batas waktu yang dipercepat.
“Detail insentif masih kami godok, baru juga PMK keluar kemarin. Kami sedang mempelajari dan merumuskan insentif dalam bentuk relaksasi prosedur tender offer. Kami akan ajukan ke OJK mengenai relaksasi tender offer,” ungkap Nicky. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More