Ilustrasi: Program Pra KPR jadi solusi pekerja informal miliki rumah. (Foto: istimewa)
Jakarta – Survei terbaru dari Inventure menunjukan sebanyak 2 dari 3 generasi Z (Gen Z) pesimistis untuk memiliki atau membeli rumah pertama dalam tiga tahun ke depan.
“Kenaikan harga properti yang tidak sebanding dengan pendapatan mereka, biaya hidup yang terus meningkat, hingga gaya hidup FOMO (Fear of Missing Out), FOPO (Fear of Other People’s Opinions), hingga YOLO (You Only Live Once) menjadi faktor utama yang menghambat Gen Z dalam membeli rumah,” ujar Managing Partner Inventure Yuswohady dalam acara Indonesia Industry Outlook 2025 Conference, Rabu 23 Oktober 2024.
Baca juga: Survei Inventure: 92 Persen Kelas Menengah Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
Yuswohady menyebut hasilnya sebanyak 65 persen Gen Z pesimis dapat memiliki rumah. Adapun terdapat tiga alasan terbesar mereka tidak mampu membeli (menyicil/tunai) rumah pertama dalam 3 tahun ke depan.
Kemudian, sebanyak 80 persen beralasan bahwa harga rumah semakin tinggi, 45 persen pendapatan terlalu kecil, dan 34 persen karena memiliki pekerjaan yang tidak tetap.
Di sisi lain, tambah Yuswohady, apabila Gen Z dapat membeli rumah pertama, skema yang paling realistis bagi Gen Z adalah cicilan dengan tenor yang cukup lama di atas 20 tahun.
Baca juga: Riset: Budaya Nongkrong Kelas Menengah Bertahan di Tengah Krisis Daya Beli
Hal ini tercermin dari riset Inventure 2024, di mana preferensi tenor cicilan rumah dengan durasi 15-20 tahun diangka 54 persen dan 20-30 tahun diangka 36 persen, berbanding terbalik dengan durasi di bawah 15 tahun yang memiliki angka yang rendah, yaitu 10 persen.
“Namun, terdapat sebanyak 24 persen Gen Z lebih mengutamakan konsumsi experience seperti nonton konser, liburan, membeli gadget terbaru, dan lain-lain dibanding menabung untuk membeli rumah,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More