Market Update

Makin Ngegas, IHSG Dibuka Naik 0,52 Persen Sentuh Level 7.800

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (12/9) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat 0,52 persen menyentuh level 7.801,12 dari dibuka pada level 7.761,08.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 4,11 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 19 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp338,06 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 76 saham terkoreksi, sebanyak 199 saham menguat dan sebanyak 214 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak menguat dalam rentang level 7.700 hingga 7.800. 

Baca juga: IHSG Masih Berpotensi Menguat, Ini Sentimen Pendorongnya

“Pada perdagangan Rabu (11/9), IHSG ditutup turun 0,01 persen atau minus 0,43 poin ke level 7.760. IHSG hari ini (12/9) diprediksi bergerak menguat dalam range 7.700-7.800,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 12 September 2024.

Ia melihat, IHSG mengalami pelemahan terbatas setelah reli dan catatkan All Time High dan para pelaku pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) di hari tersebut. Meskipun terkoreksi, inflow tetap terjadi di pasar ekuitas domestik sebesar Rp231,01 miliar dan sejak awal tahun (ytd) IHSG sudah menguat 6,71 persen ditopang oleh inflow sebesar Rp31,93 triliun. 

Sementara, pelaku pasar juga mempertimbangkan cukup baiknya konsumsi domestik yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Agustus 2024 diproyeksikan mencapai 215,9 atau tumbuh 5,8 persen year on year (yoy). Perolehan tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi IPR pada Juli 2024 sebesar 212,4 atau tumbuh 4,5 persen yoy.

Baca juga: Jelang Pemerintahan Prabowo, Ini Harapan BEI untuk Pasar Modal RI

Adapun dari mancanegara, bursa Wall Street kembali reli setelah rilis data inflasi AS. Pada Agustus 2024, inflasi konsumen (CPI Inflation) secara tahunan tercatat sebesar 2,5 persen setelah bulan sebelumnya di level 2,9 persen.

Inflasi tersebut menunjukan penurunan yang signifikan dari level tertinggi di tahun 2022 sebesar 9,1 persen sekaligus menjadi level tertinggi sejak tahun 1981. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

7 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

8 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

10 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

11 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

11 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

14 hours ago