Moneter dan Fiskal

Makin Banyak, Surplus APBN di Juni Capai Rp73,6 Triliun

Jakarta – Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Juni 2022 surplus sebesar Rp73,6 triliun. Surplus kali ini menjadi yang ke enam kalinya berturut-turut dan jumlah tersebut mencapai 0,39% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Surplus di bulan Juni ini mencapai Rp73,6 triliun dengan surplus keseimbangan primer mencapai Rp259,7 triliun. Kita bandingkan pada tahun lalu di Semester I, total APBN defisit Rp283 triliun, sekarang menjadi positif. Ini artinya ada lebih dari Rp350 triliun perbaikan dari total postur APBN,” jelas Sri Mulyani pada paparan virtualnya, 27 Juli 2022.

Jika dirinci, pemasukan negara hingga akhir Juni 2022 mencapai Rp 1.317,2 triliun. Pendapatan ini meliputi penerimaan perpajakan senilai Rp1.035,9 triliun, tumbuh 52,3% (year-on-year).

Penerimaan perpajakan itu terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp868,3 triliun serta kepabeanan dan cukai sebesar Rp167,6 triliun Lalu, negara juga memperoleh pendapatan dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang mencapai Rp281 triliun.

Selanjutnya, realisasi belanja yang mencapai Rp1.243,6 triliun hingga akhir Juni 2022. Pengeluaran ini meliputi belanja pemerintah pusat senilai Rp876,5 triliun yang juga tumbuh 10,1% (yoy). Adapun belanja pemerintah pusat tersebut terdiri dari belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp392,8 triliun dan belanja non K/L sebesar Rp 483,7 triliun.

Realisasi belanja negara juga ditopang dari realisasi transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) yang tercatat sebesar Rp367,1 triliun. Adapun rinciannya adalah transfer ke daerah sebesar Rp333,1 triliun dan dana desa mencapai Rp34 triliun.

Kemudian, Alokasi PC-PEN tahun 2022 masih terus berlanjut dengan rincian penanganan kesehatan sebesar Rp122,54 triliun, perlindungan masyarakat sebesar Rp154,76 triliun, dan penguatan pemulihan ekonomi sebesar Rp178,32 triliun. Adapun realisasi PC-PEN hingga 22 Juli 2022 mencapai Rp146,7 triliun atau 32,2% dari total alokasi sebesar Rp455,62 triliun.

“Kita akan terus menjaga kesehatan APBN dari guncangan-guncangan yang makin kuat dari luar negeri, maka kita harus membuat agar APBN kita tetap sehat, sehingga dia bisa melindungi masyarakat dan perekonomian kita,” ungkap Sri Mulyani.

Evan Yulian

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

33 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

43 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

2 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

3 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago