Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) berkomitmen untuk mengedepankan keamanan terutama kerahasiaan data-data baik internal maupun eksternal. Hal ini pun dihadirkan BCA melalui Satuan Kerja Enterprise Security (SKES) yang bertugas melindungi dan mengamankan aset informasi BCA dari ancaman cyber.
Demi meningkatkan Sistem Manajeman Keamanan Informasi (SMKI), SKSE sudah menerapkan ISO dan telah menerima sertifikasi ISO 27001:2013 sehingga semakin memantapkan keamanan digital perseroan.
“Kami bangga dan bahagia bisa mendapatkan sertifikasi ISO 27001:2013 ini. Karena sertifikasi tersebut menjadi bukti bahwa BCA telah menerapkan standar pengelolaan keamanan informasi yang tepat dan efektif,” jelas Direktur BCA Hendra Lembong pada keterangannya, 25 November 2021.
Kehadiran sertifikasi ISO 27001:2013 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) ini melengkapi sertifikasi internasional yang dimiliki BCA. Sebelumnya BCA telah memiliki sertifikasi ISO 27001:2013 untuk Pengelolaan TI di Data Center Operation & Network Team.
Selain itu, BCA juga sudah mengantongi sertifikasi ISO 9001:2015 untuk Kinerja Bisnis Konsumer, sertifikasi Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS) 3.2.1 untuk Standar Keamanan Data Global, dan sertifikasi ISO 20000-1:2018 untuk Pengelolaan Layanan IT.
Untuk mendapatkan sertifikasi ini, BCA telah menjalankan serangkaian kegiatan audit yang dilakukan oleh PT SGS Indonesia pada September dan Oktober lalu. Sementara itu pendampingan untuk mendapatkan sertifikasi ini dilakukan oleh PT Lemti Unindo Inovasi.
ISO atau International Organization for Standardization merupakan organisasi internasional yang menangani standarisasi di seluruh dunia meliputi teknis tertentu. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More