Jakarta – Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) membeberkan proyeksi dampak dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden terpilih Prabowo Subianto terhadap perekonomian Tanah Air selama 5 tahun ke depan.
Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti menyebut anggaran MBG sebesar Rp71 triliun pada tahun 2025 akan mendorong Produk Domestik Bruto (PDB) senilai Rp4.510 triliun atau 34,2 persen dari PDB konstan tahun depan.
“Misalnya pada 2025 sasaran sekitar 19,47 juta orang dengan estimasi biaya Rp71 triliun, maka estimasi daya dorong terhadap PDB sekitar Rp4.510 triliun,” kata Esther dalam Diskusi Publik Efek Pengganda Program MBG, Kamis, 17 Oktober 2024.
Baca juga: Transaksi Perbankan Digital Melonjak, Kartu ATM Makin Merosot
Kemudian, kata Esther, berdasarkan kajian dari INDEF, pada tahun 2026 estimasi biaya sebesar Rp109,7 triliun, dengan jumlah sasaran 30,46 juta orang akan mendorong PDB sekitar Rp6.967,2 triliun.
Selanjutnya, pada 2027 estimasi biaya program MBG senilai Rp149,2 triliun dengan jumlah sasaran 41,45 juta orang, maka mendorong PDB sebesar Rp9.479,4 triliun.
Tahun 2028, estimasi anggaran MBG senilai Rp223,8 triliun yang akan menyasar 62,17 juta orang, maka akan mendorong Rp14.219 triliun terhadap PDB. Terakhir, pada tahun 2029 dengan estimasi biaya Rp298,4 triliun akan berdampak terhadap PDB sebesar Rp18.958,8 triliun untuk menyasar sebanyak 82,9 juta orang.
Baca juga: INDEF Ungkap Penghambat Penerapan Ekonomi Sirkular di RI
Seperti diketahui, pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk membiayai program makan bergizi gratis pada awal pemerintahan presiden terpilih Prabowo-Gibran bagi anak sekolah di Indonesia pada 2025.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan masuk di dalam anggaran Pendidikan yang senilai Rp722,6 triliun.
“Agenda tematik tahun 2025 kalau kita lihat di sini pendidikan Rp722,6 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN 2025, Jumat 16 Agustus 2024.
Baca juga: INDEF Desak BI Pangkas Suku Bunga Acuan, Ini Alasannya
Bendahara negara ini menjelaskan, angaran yang digelontorkan tersebut adalah untuk membiayai peningkatan akses dan kualitas pendidikan hingga pemberian makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah.
“Selain program yang meneruskan seperti peningkatan akses, kualitas pendidikan dan menggunakan instrumen yang sama seperti PIP, KIP Kuliah, BOS , BOP PAUD, beasiswa termasuk LPDP juga pemberian makanan bergizi untuk anak-anak sekolah,” jelasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More