Jakarta – Keberhasilan Australia memajukan industri perfilmannya di tingkat dunia menarik perhatian banyak pihak. Salah satunya, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Baparekraf (Kemenparekraf/Baparekraf).
Selama ini Australia dinilai berhasil menggunakan industri perfilmannya untuk menarik kunjungan wisatawan dengan memproduksi film-film kelas dunia.
“Indonesia tengah menerapkan pola yang sama dengan Australia dalam sisi insentif untuk meningkatkan kualitas film di Tanah Air,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dikutip, Jumat, 17 Februari 2023.
Ia mengatakan, langkah yang dilakukan tersebut diharapkan bisa meningkatkan pariwisata Indonesia di mata dunia. Artinya, banyak wisatawan yang datang ke Tanah Air karena terpengaruh dari film-film Indonesia yang berkualitas.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno turut mendukung penuh terselenggaranya Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2023 yang akan digelar di 7 kota pada 24 Februari hingga 18 Maret 2023.
Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) sendiri telah memasuki tahun ke delapan diselenggarakan di Indonesia. Pada tahun 2022 lalu, festival ini diselenggarakan secara online lantaran pandemi COVID-19.
“Tahun lalu kita berhasil menggaet 44 juta penonton dan kami harap tahun ini bisa meningkat,” ungkapnya
Pihak pun memberikan apresiasi kepada Duta Besar Australia atas inisiasi kegiatan satu ini. Di mana, bukan hanya menampilkan screening film semata akan tetapi ada masterclass di beberapa kota.
“Nanti juga akan ada semacam workshop yang diharapkan dapat meningkatkan best practice. Indonesia sedang menerapkan pola yang sama dengan insentif yang mudah-mudahan dapat menarik bukan hanya film produksi film internasional yang dibuat di Tanah Air dan meningkatkan kualitas film Indonesia,” ucapnya.
Terpisah, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM mengatakan, FSAI 2023 menampilkan film-film terbaik dari Australia dan Indonesia.
“Australia terkenal secara global akan keahliannya di bidang perfilman, dan FSAI merupakan kesempatan luar biasa untuk berinteraksi dengan para ahli dan mendapatkan pengalaman terbaik dalam perfilman Australia dan Indonesia,” ujarnya
Pihaknya memaparkan, FSAI 2023 menampilkan tujuh film dan tujuh sesi masterclass di tujuh kota yang diawali dengan pemutaran film pemenang penghargaan ‘Sweet As’ di Jakarta pada 18 Februari 2023.
Film tersebut mengangkat dunia remaja yang menggembirakan tentang sisi lain dari persahabatan, cinta pertama, dan menemukan jati diri di jalan yang jarang dilalui.
FSAI juga akan diadakan di Jakarta, Surabaya, Makassar, Mataram, Yogyakarta, Bandung, dan Tangerang Selatan.
Film-film Australia lainnya yang akan diputar antara lain film drama biografi Penguin Bloom, Moon Rock for Monday, The Drover’s Wife: The Legend of Molly Johnson, dan film komedi animasi Peter Rabbit 2: The Runaway yang diproduksi bersama oleh studio animasi Australia, Animal Logic.
FSAI 2023 juga menampilkan dua film yang diproduseri oleh alumni Australia Mira Lesmana, yaitu drama menegangkan Paranoia dan kisah mudik Humba Dreams.
Dalam memeriahkan momentum spesial ini, FSAI 2023 akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan eksklusif yang melibatkan alumni Australia, termasuk menonton film bersama dan kegiatan networking. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah cara hidup masyarakat, terutama dalam hal… Read More
Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir bakal melanjutkan program ‘bersih-bersih BUMN’ jilid kedua dalam melawan… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada hari ini (8/11) melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja… Read More
Bandung – Direktur Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Meirijal Nur, mengungkapkan PT Geo Dipa Energi (Persero)… Read More
Jakarta – Kinerja Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) hingga September 2024 menunjukkan tren positif… Read More
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka opsi untuk ‘menyatukan’ PT… Read More