Perbankan

Luncurkan Wondr, BNI Bidik Dana Murah Tumbuh hingga 30 Persen

Jakarta – Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Royke Tumilaar menjelaskan salah satu target utama peluncuran aplikasi super (super app) Wondr adalah untuk meningkatkan current account saving account (CASA) atau dana murah.

Berdasarkan laporan triwulan I 2024, BNI mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp770,61 triliun yang didominasi CASA sebesar RpRp539,94 triliun atau setara 70,07 persen.

“Salah satu pilar fundamental yang kita ubah, adalah platform retail kita ubah jadi super apps ini. Jadi, super apps ini bukan sekadar untuk kepentingan kita, tapi untuk nasabah juga,” terang Royke di sela-sela peluncuran aplikasi Wondr by BNI pada Jumat, 5 Juli 2024.

Baca juga:,BNI Luncurkan Super App Wondr, Apa Bedanya dengan BNI Mobile?

Royke sendiri tidak mengungkapkan target CASA yang ingin BNI raih. Namun, ia berharap kalau dana murah yang mereka peroleh bisa tumbuh perlahan. Jika saat ini berada di kisaran 70-an persen, maka diharapkan bisa meningkat menjadi 75, 80, dan seterusnya.

Lebih lanjut, Royke menekankan pentingnya CASA di tengah tingginya era suku bunga. Ia yakin, dengan CASA tinggi, perbankan bisa menghadapi segala macam situasi.

“Kalau CASA kuat, menghadapi ekonomi apapun, seperti saat ini suku bunga lagi tinggi. Kan, kita nggak selalu ikut-ikutan bunganya naik. Sehingga, kita landing-nya bisa lebih agresif lagi. Sekarang, kalau bunganya tinggi banget, kan landing-nya nggak gampang,” tutur Royke.

Baca juga: Superbank Dapat Suntikan Modal dari Grab, Singtel dan KakaoBank, Segini Nilainya

Sebagai penutup, aplikasi Wondr by BNI ditargetkan bisa mengalami pertumbuhan dari nasabah yang menabung di dalamnya. Royke sendiri mengharapkan di kisaran 20-30 persen.

“Saya sih pengen pertumbuhan tabungannya bukan hanya kencang di tahun ini. Semoga bisa (tumbuh) sekitar 20 persen sampai 30 persen lah. Tapi, ke depannya harus lebih baik lagi,” tutupnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

4 mins ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

51 mins ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

56 mins ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

3 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

3 hours ago

Harga Emas Antam Stagnan, Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 23 Desember… Read More

3 hours ago