Jakarta – Aplikasi investasi multi-aset, Pluang meluncurkan produk saham AS CFD di aplikasinya guna memberikan kesempatan bagi para investor Indonesia untuk mendapatkan eksposur ke 40 Saham AS. Peluncuran produk ini juga merupakan bagian dari upaya Pluang untuk membantu investor mendiversifikasi aset mereka melalui penawaran produk-produk investasi yang inovatif sejak November 2019.
“Kami percaya investor harus memiliki produk saham AS CFD sebagai kelas aset yang sangat strategis. Kami sangat bangga dapat menawarkan produk ini kepada pengguna kami, sehingga mereka dapat memilih berbagai perusahaan individu untuk berinvestasi. Pasar modal AS selalu menjadi pilihan pertama bagi perusahaan top dunia, termasuk Starbucks, Nike, McDonalds, dan tentu saja, perusahaan teknologi FAANG, untuk membuka akses sahamnya kepada publik. Sekarang, pengguna kami dapat berinvestasi di perusahaan-perusahaan ini hanya dengan tiga klik di aplikasi Pluang,” ujar Claudia Kolonas, Co-Founder Pluang.dalam keterangan resmi, (9/2).
Jumlah investor ritel, dimana mayoritas investor baru merupakan generasi milenial, melonjak signifikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Untuk menyesuaikan dengan pangsa pasar yang unik ini, pengguna Pluang dapat berinvestasi dalam pecahan saham AS mulai dari US$ 5 tanpa biaya transaksi ataupun biaya penarikan melalui instrumen investasi yang disebut
Contract for Difference Product (CFD).
Sampai saat ini, berinvestasi melalui produk CFD adalah satu-satunya cara yang sah bagi investor ritel domestik untuk berinvestasi di saham AS. Dalam hal ini, Pluang menawarkan CFD dengan rasio lindung nilai 1:1, sehingga pengguna bisa memiliki pengalaman investasi yang sama seperti berinvestasi langsung di pasar saham AS.
Dengan berinvestasi melalui produk CFD, pengguna masih berkesempatan menerima dividen atas saham yang mereka investasikan dan mendapatkan manfaat yang sama seperti berinvestasi langsung di pasar saham AS. Produk ini juga memungkinkan investor untuk berinvestasi di saham AS mulai dari 0,1 lembar saham, membuka jalan bagi para investor Indonesia untuk mengakses pasar AS dengan cara yang paling mudah dan terjangkau.
Sebelum peluncuran Saham AS CFD, Pluang telah memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan eksposur pasar modal AS melalui produk Micro e-mini S&P 500 Index Futures dan Micro e-mini Nasdaq 100 Index Futures.
Dalam menawarkan produk indeks berjangka dan saham AS CFD, Pluang bermitra dengan PT PG Berjangka, sebuah perusahaan pialang berjangka Indonesia yang telah memperoleh izin Penyaluran Amanat Nasabah ke bursa Luar Negeri (PALN) dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (BAPPEBTI). Izin tersebut memungkinkan mitra Pluang untuk menyusun penawaran kontrak dan menyalurkan pesanan pelanggan melalui sistem yang disediakan oleh bursa.
Seluruh transaksi, baik produk indeks berjangka maupun saham AS CFD di Pluang, dijamin dan difasilitasi oleh Kliring Berjangka Indonesia (KBI). Artinya seluruh produk pasar modal AS di Pluang aman dan terjamin karena diatur dan diawasi oleh lembaga pemerintah terkait.
“Kami percaya bahwa sekarang adalah waktu yang terbaik bagi masyarakat Indonesia untuk berinvestasi tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global. Kami sangat bangga untuk mengatakan bahwa Pluang adalah perusahaan wealth tech Indonesia pertama yang membawa kesempatan ini ke Indonesia,” tutup Claudia. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More