Jakarta – Bank Sumut terus menunjukkan kontribusinya dalam memajukan ekonomi daerah dan nasional. Salah satu realisasinya adalah meluncurkan Program Gerakan Tanam Pisang Nias (GETAPIN) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias pada Selasa, 21 Mei 2024.
Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid Wazdi mengatakan program GETAPIN adalah bagian dari program MARTABE SUMUT yang merupakan singkatan dari Mari Tingkatkan Aksi Bangun Desa di Sumatera Utara. Tujuannya tak sekadar memberikan edukasi yang komprehensif tentang budidaya pisang yang efektif, tetapi juga mempertimbangkan peluang dan prospek ekonomi yang signifikan ke depannya.
“Program ini tidak hanya akan menciptakan pendapatan dari penjualan pisang berkualitas, tetapi juga berpotensi membuka peluang baru melalui penjualan sertifikat karbon dari program penghijauan yang dilakukan,” ujar Babay dalam keterangan resminya dikutip 23 Mei 2024.
“Ke depannya, kita bukan hanya menjual pisang, ataupun produk olahan pisang seperti keripik, olahan tepung, dan sebagainya tetapi kita juga bisa dapat memanfaatkan penjualan sertifikat karbon, yang potensinya cukup besar. Hal ini nantinya akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan perekonomian daerah,” tambahnya.
Baca juga: Babay “Bank Sumut” Wazdi: Menulis untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Selain itu, Babay juga menyampaikan rencana program lanjutan seperti pemanfaatan batang pisang dan jagung yang selama ini sering diabaikan namun sebenarnya dapat diolah untuk dijadikan pakan ternak. Selain itu, pemanfaatan pisang kepok Nias mulai dari bonggol, batang, buah dan daun agar bernilai ekonomis.
“Ke depannya Bank Sumut akan menyiapkan alat untuk produk olahan pisang, seperti keripik pisang, juga mesin pencacah batah pisang ataupun batang jagung. Harapannya program GETAPIN ini berjalan dengan baik sehingga kita dapat melaksanakan program-program lanjutan yang berkesinambungan,”imbuhnya
Babay juga berharap program GETAPIN ini akan bergulir ke seluruh wilayah Nias dan menjadi program yang dapat dimonitor dengan baik.
“Ini sejalan dengan cita-cita Pemkab Nias untuk menjadikan pisang Nias sebagai produk unggulan yang mendunia,” ujarnya.
Sementara, Bupati Nias Ya’atulo Gulo menyampaikan apresiasi kepada Bank Sumut atas program-programnya dalam meningkatkan perekonomian di Kabupaten Nias.
Ia menekankan agar produktivitas pisang kepok di Kabupaten Nias lebih diprioritaskan terlebih dahulu. Pasalnya, kata Ya’atulo, pisang kepok memiliki keunggulan dan nilai jual yang tinggi.
“Kami siap bekerja sama menyukseskan program ini demi kemajuan Kabupaten Nias ke depan. Ini merupakan potensi sumber kehidupan sehingga visi dan misi Kabupaten Nias dapat kita wujudkan bersama-sama,” harapnya. (*)
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More