Moneter dan Fiskal

Luncurkan Blueprint Pendalaman Pasar Keuangan 2025-2030, Ini Target BI

Jakarta – Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan blueprint atau cetak biru kebijakan pendalaman pasar keuangan dan valuta asing (valas) untuk periode 2025-2030.

Dalam cetak biru ini, BI menargetkan peningkatan transaksi repo hingga Rp30 triliun per hari dan transaksi valas domestic non-deliverable forward (DNDF) mencapai USD1 miliar per hari pada tahun 2030.

Blueprint pendalaman pasar keuangan 2025-2030 kami luncurkan dengan sasaran transaksi repo naik ke Rp30 triliun per hari pada tahun 2030, transaksi valas DNDF juga akan kami naikan menjadi USD1 miliar per hari pada tahun 2030,” ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024, dikutip, Sabtu, 30 November 2024.

Baca juga: Perkuat Bisnis Internasional, Bank Mandiri Luncurkan Livin’ by Mandiri Timor-Leste

Perry menjelaskan bahwa target tersebut akan dicapai melalui berbagai langkah strategis:

  1. Meningkatkan likuiditas pasar untuk transaksi repo dan DNDF, serta memperkuat peran primary dealer sebagai pembuat pasar (market maker).
  2. Penguatan pelaku pasar, bekerja sama dengan Asosiasi Pasar Uang dan Valuta Asing Indonesia (APUVINDO), melalui pengembangan infrastruktur pasar uang yang terintegrasi dengan operasi moneter BI dan sistem pembayaran.
  3. Mendorong sinergi pembiayaan ekonomi melalui forum koordinasi pengembangan sektor keuangan. Hal ini mencakup dukungan pada UMKM dan ekonomi hijau melalui program “Karya Kreatif Indonesia” untuk UMKM Go Ekspor dan Go Digital.
  4. Pengembangan ekonomi syariah, terutama di sektor unggulan seperti makanan halal dan fesyen muslim (modest fashion), serta penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) berskala internasional setiap tahun.
Baca juga: Bank BPD Bali Sabet Penghargaan di Ajang Top 20 Financial Institutions Awards 2024

Dari sisi kebijakan internasional, BI akan memperluas kerja sama dengan bank sentral dan lembaga internasional melalui inisiatif seperti local currency transaction, perjanjian swap bilateral, dan Asian Payment Connectivity.

“Memperjuangkan kepentingan nasional di fora internasional, persepsi investor kami terus dorong melaui investor relation unit Bank Indonesia,” pungkas Perry. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

33 mins ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

2 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

4 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

5 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

5 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

8 hours ago