Moneter dan Fiskal

Lumayan, Ramadan dan Idul Fitri 2022 Sumbang PDB Indonesia 0,14%

Jakarta – Pertumbuhan serta pembangunan ekonomi daerah, saat ini telah menunjukan perbaikan yang signifikan jika dibandingkan dengan periode dua tahun sebelumnya. Perbaikan ini juga dipicu oleh pembangunan infrastruktur yang masif di berbagai wilayah Indonesia.

Peningkatan ekonomi ini dapat tercermin dari frekuensi dan nominal transaksi belanja masyarakat yang mencirikan peningkatan sejak bulan Maret 2021. Merujuk pada data historis Mandiri Spending Index (MSI), kegiatan belanja beranjak naik paska Pemerintah berhasil menurunkan tingkat kasus Covid-19, yang dilanjutkan dengan kebijakan pelonggaran mobilitas pada pertengahan tahun 2021.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan, signifikansi penanganan Covid-19 di Indonesia ini juga berhasil mengeskalasi pertumbuhan ekonomi pada periode Semester II 2022 ke level pemulihan yang berkelanjutan. Pihaknya optimis, pertumbuhan ekonomi di Indonesia memiliki ruang yang besar.

Tim Ekonom Bank Mandiri sendiri memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bertengger di kisaran 5,17%, yang dimulai dengan proyeksi capaian 4,95% laju kenaikan PDB pada triwulan I-2022.

“Merujuk pada perhitungan Tim Riset Bank Mandiri, transaksi di sepanjang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri akan mendorong kenaikan PDB Nasional sebesar 0,14 ppt. Perbaikan ini juga akan merata ke semua daerah,” ungkap Andry di Jakarta, Minggu 8 Mei 2022.

Menurut Andry, ada beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi Tanah Air ke depan. Salah satunya, perbaikan harga komoditas yang telah berlangsung sejak akhir 2020 lalu. Peningkatan harga Crude Palm Oil (CPO), batubara, dan nikel akan meningkatkan transaksi belanja dan berujung pada perbaikan ekonomi di daerah.

“Kenaikan harga batubara akan meningkatkan penjualan mobil niaga sementara peningkatan harga CPO akan mendorong penjualan mobil penumpang. Sektor turunan lainnya juga diprediksi akan mengalami perbaikan sejalan dengan stabilitas harga komoditas,” ujar Andry.

Lebih dari itu, bila mobilitas masyarakat dilonggarkan dan kasus Covid-19 dapat ditekan atau tidak ada varian baru yang mematikan, maka pemulihan ekonomi daerah dipastikan akan lebih masif. Sebab dengan begitu, pembangunan yang memicu perbaikan kualitas infrastruktur di daerah mampu menopang keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.

Merujuk data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) setidaknya terdapat sebanyak 201 proyek dan 10 program dalam Proyek Strategis Nasional Terbaru. Tidak hanya di Pulau Jawa, proyek strategis nasional ini juga tersebar di luar Pulau Jawa.

“Tingkat pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara yang semakin masif sangat berdampak pada kemudahan mobilitas antar wilayah, baik untuk mobilitas manusia maupun barang,” imbuhnya.

Sebagai gambaran, data MSI menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia saat ini cenderung melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi sepanjang masa Pandemi. Hal ini memberikan dampak pada penjualan mobil yang meningkat dan pemerataan mobilitas.

Dengan kata lain, perubahan perilaku ini sangat sejalan dengan perbaikan infrastruktur yang sudah dilakukan Pemerintah terutama infrastuktur jalan. Sehingga jarak tempuh antar daerah lebih singkat. Perbaikan infrastruktur berpotensi meningkatkan pembangunan di daerah, melalui pergerakan manusia, uang dan barang.

Tren mobilitas masyarakat turut membuahkan perbaikan ekonomi di Daerah tujuan wisata. Tercermin dari perekonomian di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara yang berangsur membaik sejak Semester II tahun lalu.

Sementara itu, tingkat kepercayaan masyarakat atau confidence level masyarakat yang membaik seperti yang ditunjukkan Belanja Masyarakat di luar Makanan dan Minuman. Data MSI menunjukkan proporsi belanja non makanan dan minuman sudah kembali ke atas 10% (rasio rata-rata sebelum Covid-19).

“Hal ini menunjukkan masyarakan lebih percaya diri bahwa ekonomi akan lebih baik ke depan sehingga mau membelanjakan di luar makanan dan minuman,” paparnya.

Optimisme ini juga selaras dengan pertumbuhan kredit konsumsi secara industri. Merujuk data Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), kredit konsumsi mengalami pertumbuhan sebesar 6,0% pada bulan Maret 2022.

Faktor pendukung pertumbuhan ekonomi juga ditunjang dari kebijakan Pemerintah untuk mendorong investasi lebih merata di luar Jawa.

“Pembangunan ke depan tidak hanya fokus ke Pulau Jawa dan Indonesia Bagian Barat, tetapi ke Luar Pulau Jawa dan Indonesia Bagian Timur. Kinerja pertumbuhan ekonomi regional menunjukan bahwa dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi di pulau-pulau di Luar Jawa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa,” jelas Andry.

Dalam jangka panjang, pertumbuhan ekomomi daerah disertai dengan pemerataan pendapatan antara masyarakat di Luar Pulau Jawa dengan Pulau Jawa diharapkan akan semakin baik. Sebab dengan begitu, ketimpangan pendapatan antara wilayah Luar Jawa dan Pulau Jawa serta akan menurun sehingga dapat mendorong peningkatan ekonomi di daerah.

Menurut Andry, faktor yang akan mendorong ekonomi daerah akan dapat dipicu lewat  pembangunan infrastruktur yang semakin merata, pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.

Terlepas dari itu, peningkatan penetrasi ekonomi digital juga perlu digencarkan agar semakin memperluas akses pasar dari sentra-sentra produksi di daerah bahkan sampai ke luar negeri. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Laba BRK Syariah Kuartal III 2025 Tumbuh 3,46 Persen, Ini Penopangnya

Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More

22 hours ago

BCA Siapkan Rp42,1 Triliun Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026

Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More

22 hours ago

Aliran Modal Asing Keluar RI Rp0,13 Triliun di Pertengahan Desember 2025

Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More

23 hours ago

Bank Muamalat Catat Kenaikan Double Digit pada Pembiayaan Multiguna iB Hijrah

Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More

23 hours ago

Keluarga Ini Jadi Paling Tajir di Taiwan Berkat Bank dan Asuransi, Intip Siapa Mereka

Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More

1 day ago

Bank Mega dan Metro Hadirkan Season of Elegance Fashion Show, Diskon hingga 70 Persen

Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More

1 day ago