Ilustrasi: Pembangunan rumah untuk MBR/istimewa
Jakarta–Bank Indonesia (BI) menaikkan rasio nilai pinjaman atau Loan to Value (LTV) menjadi 85% dari sebelumnya 80%. Dengan kata lain, nasabah bisa mengajukan kredit dengan uang muka sebesar 15% dari sebelumnya 20%.
Kebijakan pelonggaran LTV ini diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) sampai dengan akhir tahun ini. Sedangkan sampai dengan April 2016 lalu, pertumbuhan kredit pada segmen KPR baru mencapai 7,61%
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Filianingsih Hendarta, melalui pelonggaran LTV tersebut, maka akan mendongkrak pertumbuhan KPR hingga double digit pada 2016 ini.
“Dengan adanya kebijakan ini, maka akan ada tambahan pertumbuhan KPR di kisaran 3,69%-6,65%, sampai akhir tahun ini. Itu khusus KPR saja. Ini penambahan dari 7,61% tadi,” ujar Filianingsih di Jakarta, Selasa, 21 Juni 2016.
Kebijakan BI yang akan mulai berlaku Agustus 2016 ini, bertujuan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonomi nasional akan ikut terdorong. Hal inilah yang menjadi alasan BI untuk melonggarkan LTV pada segmen KPR.
Pada kuartal I-2016 ini, sektor properti menjadi satu di antara tiga sektor lain seperti konstruksi dan real estate yang memiliki pertumbuhan cukup baik dengan risiko kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang terjaga. Sektor konstruksi tumbuh 19,36% sedangkan sektor real estate tumbuh 22,35%.
“Makanya kita lihat bagaimana, sektor apa yang menjanjikan tapi NPL-nya enggak tinggi. Kredit di sektor properti, real estate, dan konstruksi itu menjanjikan semua,” ucap dia.
Namun demikian, pihaknya akan tetap menekankan pentingnya penerapan prinsip kehati-hatian bagi bank dalam menyalurkan kredit. Karena, BI hanya membolehkan bank dengan NPL KPR dan NPL bank di bawah 5% yang boleh menerapkan aturan baru LTV ini.
“Tidak boleh sembarangan harus tetap hati-hati, di mana hanya dilakukan oleh bank yang NPL KPR-nya di bawah 5% dan dia bisa memitigasi risiko dengan baik. Kalau gak bisa mitigasi risiko dengan baik, pakai aturan yang lama,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More