News Update

LPS Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Kredit Bank

Jakarta–Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) makin pesimis dengan prospek pertumbuhan industri perbankan tahun ini. Jika sebelumnya, LPS memproyeksikan pertumbuhan kredit bisa mencapai 13% tahun ini, maka dalam Laporan Analisis Stabilitas dan Sistem Perbankan Triwulan II-2016, LPS memangkasnya menjadi 10%. Sementara proyeksi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dipotong dari 10,2% menjadi 8%.

“Prospek aspek perbankan juga kami pandang melemah, selaras dengan ekspektasi berlanjutnya tekanan terhadap kualitas kredit serta pertumbuhan kredit dan DPK akibat aktivitas ekonomi yang masih lemah,” tulis Ekonom LPS Mochammad Doddy Ariefianto dalam Laporan yang diterbitkan, Jumat, 5 Agustus 2016.

Rasio NPL pada April diketahui terus meningkat menjadi 2,93%, meski secara nominal pertumbuhannya sedikit melambat ke 27,3%. Sementara pertumbuhan kredit dan DPK secara setahunan terus menurun pada bukan April hingga mencapai 7,95% dan 6,18%.

“Dengan memperhatikan perkembangan ini, kami menurunkan proyeksi pertumbuhan kredit tahun ini dari 13% menjadi 10%,”tambahnya.

Sementara proyeksi pertumbuhan DPK juga dipangkas dari 10,2% menjadi 8%. Pada semester kedua, eksekusi anggaran belanja pemerintah pusat dan daerah akan menjadi faktor terpenting yang menentukan arah DPK.

Pada kuartal pertama, pelemahan kualitas kredit serta pelambatan pertumbuhan kredit dan DPK juga menjadi penyebab pelemahan kinerja perbankan. Rasio kredit bermasalah (NPL) bruto perbankan naik dari 2,49% pada Desember 2015 menjadi 2,83% pada Maret 2016. Kenaikan rasio NPL ini juga dibarengi oleh percepatan pertumbuhan NPL secara nominal dari 27,14% menjadi 27,91% yoy.

Di periode yang sama secara setahunan, kredit perbankan juga melambat dari 10,44% menjadi 8,71% bersamaan dengan turunnya pertumbuhan DPK dari 7,26% ke 6,44%. Meskipun demikian indikator profitabilitas dan permodalan bank mengalami perbaikan. Rasio laba terhadap aset (ROA) naik dari 2,32% menjadi 2,44% sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) meningkat dari 21,39% menjadi 22%. Selain itu likuiditas juga melonggar tercermin dari penurunan rasio kredit terhadap simpanan (LDR) dari 91,95% menjadi 89,52%. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

admin

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

7 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

8 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

11 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

12 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

12 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

14 hours ago