Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai, keputusan Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunganya (Fed Rate) di kisaran 2,25%-2,50% akan mendorong bergairahnya kembali pasar keuangan di emerging market.
Keputusan tersebut juga dinilai akan membuat bank sentral akan mengadopsi pendekatan yang lebih berhati-hati terkait kenaikan lanjutan atas Fed rate.
Asal tahu saja, sebelumnya Gubernur The Fed Jerome Powell pernah menyatakan bahwa pada akhir bulan Januari, komite akan bersabar dan mempertimbangkan lebih matang berbagai informasi yang masuk untuk kemudian disesuaikan dengan kebijakan di masa depan seiring dengan tekanan ekonomi global
LPS dalam kajian indikator likuiditas yang dikeluarkan di Jakarta, 14 Februari 2019 menilai, pernyataan Gubernur The Fed tersebut kembali ditangkap oleh pasar sebagai langkah dovish The Fed di awal tahun 2019 mengenai posisi kebijakan The Fed ke depan.
LPS memandang, ke depan pernyataan Powell ini tidak banyak mengubah ekspektasi pergerakan Fed rate pada Januari hingga awal Februari 2019, dimana bunga acuan AS diprediksi akan bertahan tetap di kisaran 2,25%-2,50%.
Dengan kata lain, berdasarkan
ekspektasi pasar terkini, suku bunga akan cenderung stabil meskipun proyeksi
titik tengah komite Fed rate pada akhir tahun 2019 memperkirakan masih ada
kenaikan sekitar 50 bps.
Adanya risiko perlambatan ekonomi global potensial merubah arah kebijkan The Fed dalam bentuk pemotongan suku bunga jika perlambatan ekonomi merambat ke ekonomi AS. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More