kolaborasi internasional
Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengakui, bahwa hingga saat ini kondisi industri jasa keuangan khususnya perbankan masih dalam kondisi sehat, walau beberapa indikator menunjukan sedikit pelemahan hingga periode September 2018.
Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan mengatakan, posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) per-September naik menjadi 94,3% dimana pada periode yang sama tahun lalu LDR hanya sebesar 89,1%. Dia menyebut, tren kenaikan LDR sangat berfariasi diantara kategori Bank BUKU 1,2,3 dan 4.
“LDR bank buku IV menurun dari 90,4% ke 86,9%, sementara bank buku III LDR meningkat dari 94,4% ke 103,3%, lalu bank buku II LDR menurun dari 89,6% menjadi 84,6%, dan yang terakhir bank buku I meningkat dari 75,4% ke 84,1%,” jelas Fauzi di Kantor LPS Jakarta, Selasa 30 Oktober 2018.
Selain itu Fauzi menyebut, pertumbuhan kredit tercatat lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Namun untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) lebih hampir separuh lebih rendah daripada pertumbuhan kredit. Tercatat pertumbuhan kredit hingga September 2018 telah mencapai 13% sedangkan pertumbuhan DPK hanya sebesar 6,6%.
“Lebih rendahnya DPK ini karena adanya efek tax amnesty, persaingan dana dan penerbitan obligasi,” kata Fauzi.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, LPS memperkirakan pertumbuhan kredit sepanjang 2018 di kisaran 11,5% dan 12,4% pada 2019. Kemudian untuk pertumbuhan DPK diperkirakan 7,2% pada 2018 dan 9% pada 2019. (*)
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More